PONOROGO, MENARA62.COM – Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo dalam rapat kerja, Jumat (30/6/23) menghasilkan program-program strategis dalam bidang digitalisasi, pustaka dan informasi. Salah satunya adalah mempersiapkan Kader Digital.
Bambang Wahrudin, Pengurus harian PDM Ponorogo yang menaungi MPID, mengungkapkan, di tengah gencarnya arus informasi dan dominasi influencer yang menjadi rujukan informasi masyarakat, hari ini kader-kader Muhammadiyah harus juga mampu mewarnai untuk memberikan nilai informasi yang baik dan bermanfaat bagi umat. “Keprihatinan kita hari ini, tentang kondisi dunia digital kita dalam platform media sosial yang berisikan konten-konten yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, hal tersebut sangat membahayakan akidah dan akhlak dari masyarakat. Maka sebagai bentuk tangggung jawab untuk membangun Islam berkemajuan, MPID Ponorogo akan menugaskan kader-kader digitalnya untuk menjadi agen literasi digital,”ungkapnya.
MPID Ponorogo adalah salah satu lembaga baru, yang diamanatkan pada saat Musyawarah Daerah ke-11 Muhammadiyah Ponorogo. Kehadiran MPID dirasa sangat penting untuk menjadi garda terdepan Muhammadiyah Ponorogo dalam menghadapi dinamika perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat hari ini, baik untuk internal persyarikatan atau eksternal bagi masyarakat.
Sugeng Riadin ketua MPID Ponorogo menjelaskan bahwa MPID Ponorogo memiliki 3 program besar untuk dikembangkan di persyarikatan. “Di antaranya membangun tata kelola media sosial yang baik, mengembangkan pustaka digital dan pembangunan platform digital sebagai sumber rujukan informasi yang berkemajuan. Hal ini semua dilakukan untuk mengembangkan dakwah Muhammadiyah 2.0 berbasis kemajuan teknologi informasi,”jelasnya. MPID sendiri beranggotakan kader-kader terbaik dari amal usaha Muhammadiyah dari sektor pendidikan, kesehatan serta kalangan dan praktisi professional. (*)
