33.8 C
Jakarta

Muktamar ke-48

Baca Juga:

“Pak Bei dari mana pagi-pagi kok sudah kelihatan capek?” tanya Sasa ketika Pak Bei baru turun dari mobil.

“Dari Tawangmangu, Sa. Kurang tidur,” jawab Pak Bei sambil masuk ke warung Soto Kartongali Jolotundo. Sasa pun mengantar sahabatnya dan menemani duduk di meja depan dapur. Pak Bei langsung pesan soto dan teh nasgithel. Satu porsi untuk Pak Bei sendiri dan satu porsi untuk Sasa sahabatnya.

“Piknik kok sendirian to, Pak Bei? Nginap lagi.”

“Cuma nginap semalam, tapi bukan piknik, Sa.”

“Loh, ke Tawangmangu kalau bukan piknik terus apa, Pak Bei?”

“Rapat, Sa.”

“Rapat apa? Politik?”

“Ya bukanlah, Sa. Aku kan bukan orang politik.”

“Ya siapa tahu Pak Bei ikut tren nyiapkan Calon Presiden untuk Pemilu 2024 nanti?”

“Walah, Sa. Politik kan sudah banyak yang ngurusi. Bahkan saling berebut peran. Rebutan investasi untuk masa depan.”

Mbak-mbak pelayan datang mengantar soto dan teh pesanan Pak Bei. Dua sahabat itu pun langsung sibuk dengan botol kecap, sambel, dan sendok masing-masing. Sambil menikmati soto, Sasa membuka obrolan lagi.

“Lha terus Pak Bei rapat apa jauh-jauh ke Tawangmangu? Pas musim dingin lagi. Pasti dingin banget di sana.”

“Rapat koordinasi Panitia Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di Solo, Sa.

Ooh iya, ya. Mau ada Muktamar di Solo. Jadinya kapan, Pak Bei? Harusnya sudah Juli 2020 lalu, ya?”

“Betul, Sa. Karena pandemi covid-19, Muktamar tertunda hingga 2,5 tahun, dan Insya Allah baru akan terlaksana tanggal 18-20 November 2022 nanti.

“Berarti tinggal tiga bulan lagi, ya. Wah pasti panitia sudah sibuk sekali.”

“Ya iyalah, Sa. Sebagai tuan rumah, wajar kalau panitia kerja keras menyiapkan segala sesuatunya dengan maksimal agar Muktamar nanti sukses.”

“Iya, Pak Bei. Saya paham. Namanya juga Muktamar, musyawarah terbesar. Muhammadiyah duwe gawe besar.”

“Bener, Sa. Diperkirakan akan hadir tamu dari seluruh penjuru Tanah Air dan Luar Negeri sekitar tiga juta orang Muktamirin, Penggembira, dan Tamu Undangan. Jutaan orang akan tumplek-blek ke Solo, dan semua tamu harus kita layani dengan sebaik-baiknya.”

“Wah pasti Solo nanti luar biasa ramai ya, Pak Bei.”

Ya pasti, Sa. Ini sudah ada beberapa daerah yang ngabari akan hadir ribuan orang. Sekedar contoh, dari Sulawesi Selatan saja akan hadir 15.000 orang Penggembira. Entah berapa kapal PELNI yang akan dicarter dari Makassar-Surabaya PP, lalu berapa puluh bus akan dicarter dari Surabaya-Solo PP. Salah satu Cabang di Gresik juga ngabari akan hadir 15 bus. Dari salah satu Ranting di Surabaya juga akan hadir 7 bus. Itu baru cantoh yang sudah ngabari panitia, Sa.”

“Wah terus jutaan orang nanti mau nginap di mana, Pak Bei?”

“Hampir seluruh hotel di Solo sudah kita booking, Sa. Gedung-gedung sekolah Muhammadiyah juga siap difungsikan sebagai penginapan bagi para Penggembira. Rumah-rumah warga juga siap menampung tamu. Insya Allah amanlah, Sa.”

“Saya percaya, Pak Bei. Untuk urusan seperti ini Muhammadiyah sudah cukup berpengalaman.”

“Yang penting persiapan panitia semaksimal mungkin, Sa.”

“Pak Bei sendiri ngurusi apa di kepanitiaan?”

“Aku kebagian ngurusi Seksi Syiar, Sa.”

“Seksi Syiar? Apa itu?”

“Seksi yang bertugas mensyiarkan Muktamar, Sa. Ada 6 kegiatan menarik untuk diikuti masyarakat.”

Apa saja itu?”

“Pertama, Apel Kesiapan yang akan kita adakan pada 24 September 2022. Acara ini untuk menunjukkan kesiapan seluruh Panitia, warga Muhammadiyah, dan Pemerintah Surakarta menyelenggarakan Muktamar dan menyambut tamu.”

“Terus apa lagi?”

“Tabligh Akbar bersama Ustadz Adi Hidayat pada 8 Oktober 2022 di Edutorium UMS. Acara ini akan dihadiri ribuan jamaah dan dapat disaksikan secara daring dari seluruh penjuru dunia.”

“Wah menarik ini. Saya boleh hadir gak, Pak Bei?”

“Boleh, Sa. Hadir saja ramai-ramai ke Solo. Ajak teman-teman dan jamaah mesjid mu untuk menimba ilmu.”

“Siap, Pak Bei. Terus ada acara apalagi?”

“Gowes Virtual.”

“Apa itu?”

“Lomba gowes secara daring, Sa. Lomba ini bisa diikuti oleh penggemar gowes dari manapun, seluruh dunia, dan akan menjadi lomba gowes dengan peserta terbanyak.”

“Wah asyik itu. Semua peserta hadir ke Solo begitu?

“Ye enggaklah, Sa. Namanya juga Gowe Virtual. Peserta cukup bersepeda di daerahnya masing-masing dengan jarak tempuh 48 km. Angka ini sesuai dengan Muktamar yang ke-48. Waktunya bulan September-Oktober 2022, terserah mau ambil tanggal berapa yang penting peserta sudah terdaftar dan mengaktifkan STRAVA agar jarak tempuhnya bisa dimonitor Panitia.”

STRAVA itu apa, Pak Bei?”

“Itu aplikasi agar Panitia bisa memonitor secara virtual jarak tempuh peserta. Aplikasi ini bisa diunduh dari Playstore. Oya, Sa, pesertanya bukan perorangan, lho, tapi kelompok terdiri dari 5 orang anggota.”

“Ooh jadi persertanya berkelompok 5 orang, ya. Baik, akan saya infokan ke para pegowes yang biasa mampir nyoto di sini. Terus kegiatan apalagi, Pak Bei?”

“Lomba Kreatif, Sa. Ada 4 jenis lomba: 1. Lomba Cover Lagu Themesong Muktamar, 2. Lomba bikin Desain Ucapan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48, 3. Festival Baca Al-Quran, dan 4. Lomba Dai Cilik.

“Itu lomba untuk umum, Pak Bei?”

“Untuk pelajar dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan Umum.”

“Apalagi, Pak Bei?”

“Muktamar Talk bersama Mata Najwa dan Narasi TV dengan narasumber Ketum PP Muhammadiyah, Ketum PBNU, dan lain-lain. Bertempat di Edutorium UMS tanggal 10 November 2022.”

“Wah menarik. Itu nanti seperti yang sering kita lihat di TV dengan presenter Najwa Shihab yang pinter itu, ya?”

“Iya, Sa.”

“Kalau saya pengin datang boleh gak, Pak Bei?”

“Boleh saja. Tapi tentu audiens yang masuk ke ruangan akan diatur sesuai dengan kebutuhan broadcasting, Sa.”

“Terus kegiatan apalagi Pak Bei? Itu tadi baru 5.”

“Nah ini kegiatan Syiar yang terakhir: Malam Mangayubagyo, tanggal 18 November malam di halaman parkir Edutorium UMS.”

“Malam Mangayubagyo itu apa, Pak Bei?”

Ini acara penyambutan ‘Selamat Datang’ yang diselenggarakan oleh Panitia untuk para Musyawirin dan Penggembira, Sa. Acara ini akan dimeriahkan oleh Metronome Band dari Semarang, Orkes Keroncong Swara Bhaskara dari Solo, LETTO dari Yogyakarta, dan Tantri Kotak dari Jakarta.

“Wah gayeng tenan ini. Masyarakat umum boleh datang gak?”

“Boleh banget, Sa. Silakan datang ikut menikmati acara ini. Oya, di acara itu nanti juga akan dilakukan Penyerahan Anugerah Kebudayaan dari PP Muhammadiyah untuk 3 Maestro Keroncong Solo, yakni Pak Gesang (alm.), Bu Waldjinah, dan Didi Kempot (alm.). Ketiganya dipandang sebagai seniman musik asli Solo yang sudah berjasa besar bagi perkembangan musik keroncong di Tanah Air.”

“Alhamdulillaah, bagus banget itu, Pak Bei.”

“Maksudmu?”

“Ya mumpung Muktamarnya di Solo, jadi sekalian aja Muhammadiyah memberikan penghargaan untuk seniman-seniman besar dari Solo. Nanti kalau Muktamarnya di kota lain juga bagus kalau bisa ada agenda yang sama, memberi penghargaan pada seniman setempat.”

“Ada juga kegiatan menarik untuk dikunjungi, Sa.”

“Apa, Pak Bei?”

“Selama Muktamar nanti akan diadakan Bazar UMKM dan Expo karya-karya inovatif dari Sekolah-Sekolah, Perguruan-Perguruan Tinggi, dan Lembaga-Lembaga Muhammadiyah. Bazar UMKM nanti akan diikuti 500an stand pelaku usaha yang menampilkan aneka produk.”

“Jadi seperti Pasar Rakyat ya, Pak Bei. Bagus itu. Semua Muktamirin dan Penggembira tentu butuh oleh-oleh. Semoga semua peserta Bazar sukses menjual produknya.”

“Iya, Sa. Semoga sukses semua. Aku pulang dulu ya, Sa. Mau istirahat. Istriku tentu juga sudah nunggu-nunggu.”

“Njih, Pak Bei. Terima kasih informasi dan traktirannya. Salam untuk Mbakyu di rumah.”

Pak Bei menuju kasir, membayar makanan, dan langsung pulang.

Penulis: Wahyudi Nasution/MPM PP Muhammadiyah

#serialpakbei

#muktamar48

#muktamarmuhammadiyah

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!