25.9 C
Jakarta

Pandemi Covid-19 Hasilkan Berbagai Praktik Baik Pelaksanaan PJJ

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen GTK Kemendikbud), Iwan Syahril, mengungkapkan pandemi Covid-19 telah menghasilkan berbagai praktik baik dalam pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) yang telah dilakukan para guru. Banyak guru yang mencoba berinovasi dan mengembangkan kreativitas.

“Ini merupakan sebuah bentuk bagaimana seorang guru melakukan hal yang relevan dengan keadaan siswa tetapi tetap masuk dalam koridor mata pelajaran yang diajarkannya,” papar Iwan dalam siaran persnya, Rabu (24/6/2020).

Iwan mencontohkan seorang guru seni budaya dari SMPN 1 Batu, Malang, yaitu Zakki, yang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) nya sudah 2000 kali diunduh. Zakki membuat RPP sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud yaitu tema kebencanaan sehingga mencoba untuk melakukan pembelajaran yang relevan yaitu berupa poster.

Para siswa tersebut, lanjut Iwan,  mencari referensi yang menunjang kemudian berdiskusi kelompok hingga membuat perencanaan poster bersama-sama dan hasil akhir pekerjaan siswa ini kemudian dipresentasikan dan malah dibagikan ke media-media sosial.

Disebutkan Iwan, berbagai kendala yang dihadapi para guru dalam melakukan PJJ ini tidak menyurutkan semangat mereka. Hal ini terbukti dari upaya yang dilakukan agar dengan sumber daya yang ada, mereka bisa tetap memberikan pembelajaran yang berarti untuk para siswa.

Sebagai contoh Iwan menuturkan bahwa ada seorang guru di Banyumas yang mengalami kesulitan dalam mengakses internet. Kemudian guru tersebut mengumpulkan guru-guru lain dalam komunitas mereka.

“Mereka membuat forum belajar bersama dibantu dengan salah satu perusahaan teknologi dan akhirnya mereka belajar dengan langsung mempraktikkan. Dari sini kita bisa melihat bagaimana para guru berjejaring, berkolaborasi untuk sama-sama mencari solusi. Menurut saya itu merupakan semangat yang luar biasa,” ujarnya.

Menurut Iwan, poin pemanfaatan teknologi dalam kondisi pandemi ini merupakan hal yang luar biasa. Salah satu masalah terbesar dalam mengadopsi teknologi pada pendidikan di Indonesia adalah kecemasan bukan kemampuan.

“Sebenarnya para guru kita ini mampu tetapi cemas. Sekarang karena dikondisikan oleh Covid-19 sehingga mau tidak mau harus mencoba. Mencoba suatu hal baru memang membutuhkan proses dan waktu,” pungkas Iwan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!