31.3 C
Jakarta

Pandemi tak Jadi Penghalang, Guru SPEAM terus Torehkan Prestasi

Baca Juga:

Pandemi tak jadi penghalang untuk terus berkarya. Usia pun tidak tepat dijadikan alasan untuk berhenti menorehkan prestasi. Tak terkecuali hal ini juga menjadi pelecut semangat yang terus ditanamkan dalam diri guru-guru SPEAM. Motivasi demi motivasi terus digaungkan agar para guru tetap semangat berkompetisi dalam berbagai bidang.

Salah satu di antaranya prestasi di bidang literasi kembali ditorehkan oleh Nurul Mawaridah yang dikenal sebagai guru matapelajaran IPA di SPEAM Kota Pasuruan, Jawa Timur. Ia menganggap bahwa kejuaraan merupakan wadah yang dapat dijadikan untuk meng-upgrade kualitas dan sebagai wujud aktualisasi diri.

Banyak prestasi di bidang literasi yang telah berhasil ditorehkan semenjak awal mengabdi di SPEAM. Prestasi terbaru setelah beberapa bulan lalu mempersembahkan juara 1 lomba cipta puisi nasional, Jumat (23/4/2021). Ia kembali mempersembahkan prestasi juara 1 lomba cipta cerpen nasional, dalam event festival nusantara yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa STAI An-Najah Indonesia Mandiri Sidoarjo.

Event Kompetisi ini diselenggarakan pada tanggal 29 November 2020 hingga 29 Januari 2021. Lomba tingkat nasional ini digelar secara online yang diikuti oleh sekitar 600 peserta. Namun hanya 330 karya peserta yang memenuhi kriteria untuk dinilai oleh dewan juri.

Ridah adalah nama panggilan yang ramah terdengar di lingkungan SPEAM. Ia menyatakan, prestasi yang membanggakan ini merupakan perolehan yang sangat patut disyukuri. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan gelar juara 1, ia harus berjuang dalam kompetisi dengan melawan 330 karya dari peserta lainnya.

Perjuangan ini tentu, telah melalui beberapa proses tahapan sehingga dapat menghasilkan cerpen yang berkualitas. Adapun tema cerpen yang menjadi bidikan menarik baginya adalah kearifan lokal. Dalam kearifan lokal itu, mengandung identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa. Identitas ini, yang menyebabkan sebuah bangsa mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain, sehingga menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, kearifan lokal tersebut sangat patut dilestarikan dengan berbagai cara dan media. Salah satunya dapat dituangkan dalam bentuk cerita pendek (cerpen).

Pemilihan judul cerpen “Distrikan” menjadi sepenggal kata yang cukup menimbulkan rasa penasaran bagi pembacanya. Cerpen berjudul Distrikan tersebut memang berhasil diselesaikan dalam kurun waktu yang singkat selama dua hari. Namun, proses memperoleh data tentang seluk beluk Distrikan tersebutlah yang membutuhkan waktu sekitar seminggu. Distrikan merupakan tradisi upacara yang digelar setiap tahunnya di Ranu Grati Kabupaten Pasuruan. Tradisi tersebut di selenggarakan pada saat perayaan tahun baru jawa atau Suroan. Tentu tradisi tersebut perlu dilestarikan sebagai salah satu warisan kekayaan budaya di Indonesia.

Judul yang dirasa unik tersebutlah yang mengantarkannya meraih kemenangan dalam festival nusantara ini. Perasaan senang dan bangga telah mempersembahkan prestasi untuk SPEAM ini diharapkan dapat menginspirasi serta memotivasi guru-guru lainnya agar terus mengembangkan potensi diri dalam mengharumkan nama lembaga pendidikan Muhammadiyah pada umumnya.

Penulis: Nurul Mawaridah

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!