SOLO,MENARA62.COM – Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta dalam acara Got Talent Mahad 2025. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai ajang apresiasi terhadap bakat dan potensi santri, dengan melibatkan enam kelompok peserta yang menampilkan ragam pertunjukan, mulai dari menyanyi, pencak silat, hingga tilawah Al-Qur’an.
Acara dimulai pada pukul 19.30 WIB di halaman Mahad. Masing-masing kelompok menampilkan kreativitas terbaiknya: kelompok pertama menyuguhkan penampilan vokal Islami yang menyentuh hati, diikuti oleh demonstrasi pencak silat yang menunjukkan keberanian dan kekompakan, serta penampilan tilawah Al-Qur’an yang khusyuk dan penuh penghayatan.
Dimas, selaku Wakil Ketua Organisasi Mahsantri Mahad (OMM), menyampaikan harapannya.
“Kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga ruang untuk mengasah kepercayaan diri, kerja sama, dan kekuatan ukhuwah antar santri. Saya sangat bangga melihat semangat teman-teman semua. Semoga ini menjadi langkah awal untuk acara-acara yang lebih besar dan inspiratif ke depannya,” ungkap Dimas.
Sementara itu, Imam Muqoyyadi, selaku Pengurus Mahad, juga memberikan apresiasinya.
“Got Talent ini merupakan bentuk nyata bahwa mahasantri tidak hanya unggul dalam aspek keilmuan dan religius, tetapi juga dalam bidang seni dan budaya. Kami berharap, ke depan akan lebih banyak kegiatan yang bisa memfasilitasi potensi dan bakat mereka secara menyeluruh,” ucap Imam.
“Mahad Got Talent tidak hanya sekedar kegiatan biasa, tapi didalamnya ada unsur pendidikan. Ada pendidikan mental, kreatifitas, kepemimpinan dan lain-lain. Panitianya, penampilnya, bahkan penontonnya pun ikut terdidik,” Imbuhnya.
Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan aspek teknik, penampilan, dan pesan moral dari setiap pertunjukan. Acara ditutup dengan pemberian apresiasi kepada kelompok terbaik, serta penyampaian pesan dan kesan dari para peserta.
Dengan terselenggaranya Got Talent Mahad 2025, Mahad Universitas ‘Aisyiyah Surakarta terus membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi santri yang seimbang antara intelektual, spiritual, dan kreatifitas. (*)