JAKARTA, MENARA62.COM Kementerian Perindustrian memiliki komitmen tinggi dalam upaya penyediaan sumber daya manusia (SDM) kompeten untuk memenuhi kebutuhan sektor industri sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Menciptakan SDM yang terampil merupakan langkah strategis guna menopang pertumbuhan sektor industri serta merebut perluang adanya bonus demografi di Indonesia.
“Salah satu realisasinya adalah dengan aktif membuka Program Setara Diploma I Vokasi Industri. Upaya ini diwujudkan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan melibatkan mitra industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (8/6).
Kepala BPSDMI menyampaikan, pihaknya baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk membuka program pendidikan vokasi industri setara D1. Program ini menggandeng Politeknik ATI Makassar dan SMK-SMTI Pontianak selaku unit pendidikan vokasi industri di bawah binaan BPSDMI Kemenperin.
“Program vokasi setara D1 ini merupakan salah satu bagian dari program link and match dengan industri untuk menghasilkan SDM kompeten yang relevan dengan kebutuhan dunia industri saat ini. Diharapkan, upaya ini juga dapat memperkecil competency gap antara dunia industri dengan institusi pendidikan,” paparnya.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Iken Retnowulan mengemukakan, program vokasi D1 hasil kerja sama dengan Pemkab Mempawah tersebut, diselenggarakan selama satu tahun dan terdiri dari dua program studi, yaitu Teknik Perawatan Mesin Industri dan Teknik Kimia Proses Industri. Masing-masing prodi dibuka untuk 30 mahasiswa sehingga total menjadi 60 mahasiswa.
“Lulusan program setara D1 ini akan langsung diserap bekerja oleh delapan mitra industri,” sebut Iken. Kedelapan perusahaan tersebut, yakni PT. Delta Oriental Kapuas, PT. Gemilang Asia Sejahtera (GAS), PT. Penguin Indonesia Cabang Pontianak, PT. Cemindo Bangun Persada, PT. Berdikari, PT. Borneo Alumina Indonesia (BAI), PT. Kalimantan Kelapa Jaya, dan PT. Cocotama Makmur Abadi.
“Harapannya, melalui program setara D1 ini dapat menghasilkan lulusan yang kompeten, adaptif, dan siap kerja di industri dan dapat memenuhi tingginya kebutuhan tenaga kerja industri di Kabupaten Mempawah,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Mempawah Herlina menyampaikan, dengan beroperasinya Terminal Pelabuhan Internasional Kijing dan Smelter Grade Alumina Refenery (SGAR) di Kecamatan Sungai Kunyit, serta industri lain di wilayah Kabupaten Mempawah, diyakini akan memerlukan jumlah tenaga kerja industri yang banyak dengan mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.
“Kami sangat menyambut baik dan mengapresiasi atas inisiasi dari BPSDMI Kemenperin ini. Dengan adanya pelaksanaan program D1 vokasi industri, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan atau kompetensi SDM yang dibutuhkan industri di wilayah Mempawah, yang nantinya mendorong ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat,” paparnya.
Kepala SMK SMTI Pontianak Sih Parmawati menyatakan, pihaknya siap menjembatani kerja sama antara Pemkab Mempawah dengan BPSDMI Kemenperin untuk merealisasikan politeknik di Mempawah. “Kami mendukung penuh adanya program setara D1 di Kabupaten Mempawah ini karena daerah tersebut termasuk satu di antara daerah yang perkembangan industrinya sangat pesat,” ujarnya.
Merujuk data Kebutuhan Tenaga Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah, total kebutuhan tenaga kerja industri hingga tiga tahun ke depan diperkirakan mencapai 457 orang, dengan perkiraan kebutuhan tenaga kerja industri 43 orang di tahun 2021, pada tahun 2022 diperkirakan 386 orang, dan pada tahun 2023 diperkirakan 28 oran
Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri pun mengaku siap membantu Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam menyiapkan SDM industri kompeten untuk mendukung kemajuan sektor industri di Mempawah.
“Dengan SDM yang kami miliki, tentu kami berharap program vokasi industri setara D1 ini bisa berjalan dengan baik dan kolaborasi antara BPSDMI, Pemkab Mempawah, dan Politeknik ATI Makassar terus terjalin ke depannya,” tuturnya.