JAKARTA, MENARA62.COM — Penanganan darurat pascaerupsi Gunung Ruang terus berlanjut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan helikopter untuk membantu upaya penanganan darurat bagi warga di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, dan sekitarnya yang terdampak erupsi Gunung Ruang.
“Ada satu unit helikopter yang disiagakan di Lapangan Bola Stadion Klabat, Kota Manado pada hari ini,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/4/2024) seperti dilansir situs Antaranews.com.
Abdul Muhari memastikan helikopter tersebut siap mendukung segala keperluan kedaruratan, baik untuk mengangkut segenap bantuan logistik maupun evakuasi warga di Kepulauan Sitaro dan sekitarnya.
Dengan disiagakan helikopter tersebut, BNPB berharap upaya penanganan darurat evakuasi dan penyaluran bantuan bisa berjalan maksimal karena sebelumnya hanya mengandalkan transportasi kapal laut dari Basarnas dan TNI AL.
”Keselamatan warga menjadi hal yang diprioritaskan,” ujarnya.
Dampak
Data rekapitulasi BNPB diketahui, sebanyak 11.624 warga Kepulauan Sitaro terdampak erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Kamis (18/4/2024).
Sebanyak 11.624 warga yang tersebar di 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, meliputi Desa Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh, serta Kelurahaan Bahoi dan Balehumara.
BNPB memastikan, sebagian besar dari warga terdampak erupsi Gunung Ruang itu sudah mengungsi ke tempat yang aman. Warga memanfaatkan posko darurat, rumah ibadah hingga rumah kerabat masing-masing.
Selain merusak ratusan rumah warga, BNPB melaporkan hujan abu vulkanik disertai kerikil dan bebatuan yang dilontarkan dari Gunung Ruang, juga merusak beberapa fasilitas umum. Diantaranya, dua gereja dan satu gedung sekolah.