35.2 C
Jakarta

Pendidikan Politik bagi Pimpinan Aisyiyah se Cabang Tempel Sleman

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Pendidikan Politik bagi Pimpinan Aisyiyah se Cabang Tempel Sleman. Warga ‘Aisyiyah harus bijak dalam menentukan pilihannya, dan untuk dapat memilih dengan bijak perlu mencari informasi tentang kandidat yang akan dipilih.

Demikian disampaikan Sekretaris Umum PP ‘Aisyyah Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si di depan pengurus dan pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Tempel Sleman, di Sleman, Jumat (2/2/2024). Sekum PP Aisyiyah menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan yang bertajuk Pendidikan Politik bagi Pimpinan Aisyiyah se Cabang Tempel Sleman.

Kegiatan ini dilaksanakan atas kolaborasi Tim Pengabdian Masyarakat UMY dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Tempel. Pelaksanaannya terkait dengan pemilu tanggal 14 Februari 2024. Saat itu, bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD I dan DPRD II.

Lebih lanjut Bu Tri, panggilan akrabnya, warga Aisyiyah harus menggunakan hak politiknya dengan baik, sebaiknya tidak golput. Pandangan dan posisi Muhammadiyah tentang peran politiknya mengacu pada khittah Ujungpandang 1971, khittah Denpasar 2002 dan diperkuat dengan pernyataan Dar al Ahdi wa Syahadah dalam muktamar Makassar 2015.

Tidak berafiliasi

Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan salah satu partai politik, tidak berafiliasi dengan organisasi politik. Namun Muhammadiyah, menjaga jarak dan hubungan yang sama dengan semua partai politik. Muhammadiyah memberikan kebebasan pada warganya yang ingin terjun dalam politik praktis. Muhammadiyah berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Oleh karenanya jangan heran jika berdiaspora kader Muhammadiyah itu tersebar dalam banyak partai politik.

“Bagaimana ibu-ibu menjadi mendorong pemilu yang berkeadaban?”

Tri menyampaikan, ibu- ibu Aisyiyah sebaiknya sebelum nanti nyoblos di bilik, kenali dulu calon calon yang akan dicoblos. Carilah nama nama yang sesuai dengan hati nurani. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang kandidat yang akan dipilih di daerah pemilihan.

Menurutnya, ibu-ibu juga harus menghindari calon calon yang menggunakan politik uang dalam segala bentuknya, karena itu adalah bentuk dari suap. Siapa yang menyuap dan yang disuap sama -sama dilarang dalam agama. Di era digital ini, harus hati-hati dengan hoaks pemilu. Membaca berita-berita pemilu baik melalui media sosial maupun portal berita online harus hati-hati karena bermunculan buzzer yang menyebar hoaks. Ibu-ibu Aisyiyah harus menhghindari jangan sampai terjebak menjadi penyebar hoaks, berita yang tidak benar disebar-sebarkan di whatsapp.

Menurut ketua pelaksana Sugeng Riyanto, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan politik bagi warga ‘Aisyiyah. Pertma, untuk memberikan wawasan dan kesadaran bahwa politik itu penting, jadi bagus kalau ada kader ‘Aisyiyah yang tertarik dalam dunia politik. Kedua, agar warga ‘Aisyiyah bijak dalam menentukan pilihan dan tentu mensukseskan pemilu 2024.

“Dan yang penting bahwa mengawal kandidat yang telah dipilih pasca pemilihan adalah penting, agar eksekutif dan legislatif menjalankan mandat Pemilu 2024 dengan amanah,” ujarnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!