29.3 C
Jakarta

Pendidikan Tinggi Diharapkan Hasilkan Penelitian untuk Pengembangan Olahraga

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Universitas Musamus Merauke menggelar Seminar Nasional bertajuk “Desain Olahraga Nasional” pada Ahad (3/10). Seminar ini digelar sebagai ajang diskusi dan pemberian informasi terbuka untuk mendapatkan masukan maupun usulan dari pimpinan dan sivitas akademika dari perguruan-perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lain terkait pembangunan pendidikan olahraga.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menyampaikan Desain Besar Olahraga Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional terdiri atas 10 tugas. Ke-10 tugas tersebut adalah menetapkan kurikulum khusus untuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO); menjamin penyelenggaraan pendidikan jasmani; olahraga, dan kesehatan (PJOK);  menetapkan dan menyelaraskan kurikulum PJOK dengan Long-Term Athlete Development (LAD); menyediakan dukungan pembinaan siswa berbakat olahraga; dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.

Lalu menetapkan indikator kualitas olahraga pendidikan; menyelenggarakan festival pendidikan jasmani dan kompetisi olahraga jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi; mengidentifikasi dan meningkatkan capaian pembelajaran calon guru dan kompetensi guru PJOK; memberikan dukungan untuk mengikuti kompetisi di dalam dan di luar negeri; dan meningkatkan kerja sama internasional dalam rangka peningkatan kompetensi untuk pendidik dan tenaga kependidikan di bidang PJOK.

“Kemudian juga yang tidak kalah penting, kami perlu mengembangkan assessment atau penilaian terkait dengan olahraga di satuan pendidikan, kemudian juga mengembangkan database sistem informasi talenta olahraga. Jadi para pelaku olahraga yang dibina sejak kecil sampai ke jenjang pendidikan tinggi semuanya terdata. Untuk Kemendikbud, kami menyediakan juga beasiswa prestasi untuk talenta, ada juga beasiswa presiden untuk mereka yang sudah berprestasi baik tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Suharti.

Suharti berharap di bawah koordinasi Ditjen Diktiristek, maka pendidikan tinggi dapat melakukan kegiatan-kegiatan penelitian yang tentu dapat menjadi salah satu tulang punggung ketika akan melakukan pengembangan di bidang olahraga. Selain itu, festival pendidikan jasmani dan kompetisi olahraga diharapkan dapat diintensifkan kembali untuk menjadi sarana penjaringan talenta baru.

Menurutnya, sulit bagi Kemendikbud dan Dinas Pendidikan sendiri untuk bisa menjaring talenta yang banyak kalau tidak didukung oleh pihak lain.

Selanjutnya, diharapkan kolaborasi yang sinergis dapat terjalin antarsesama stakeholder tak hanya oleh fakultas olahraga tiap universitas saja. “Kita harapkan ada kolaborasi antara bidang ilmu pengembangan, ilmu olahraga termasuk olahraga tentunya, dan tidak bisa dilakukan sendiri oleh fakultas olahraga tapi juga didukung oleh lainnya bersama-sama. Jadi dengan demikian pengolahan bisa semakin baik dan talenta yang ditemukan semakin baik juga,” lanjutnya.

Dalam pengembangan olahraga nasional, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani turut menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiapkan mitra dari perguruan tinggi yang terbaik di bidang olahraga untuk menjadi mitra untuk manajemen talenta nasional. Dengan demikian, kita bisa mempunyai database talenta olahraga nasional seperti yang diharapkan.

Selain itu, Ditjen Diktiristek juga akan melakukan kegiatan-kegiatan agar bisa menghadirkan juara-juara di level nasional dan internasional.

“Dan kami sangat yakin kalau tahun ini ada 281 talenta nasional, maka berkat kerja sama yang baik dimulai dari webinar hari ini, kita upayakan tahun depan kita bisa mencetak lebih dari 300 talenta internasional karena kita bisa berkolaborasi. Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi khususnya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi akan mencoba menyiapkan matching fund yang akan berkolaborasi dengan KONI, perguruan tinggi, Bappenas, dan dengan teman-teman di Kementerian Pemuda dan Olahraga,” katanya.

Ia pun menegaskan bahwa Ditjen Diktiristek berkomitmen untuk mendukung talenta nasional dengan didukung oleh data base olahraga yang baik. “Mari kita semuanya peka terhadap talenta-talenta daerah dan berikan insentif sebesar-besarnya untuk talenta olahraga nasional Indonesia,” tandasnya.

Rancang Olahraga untuk Indonesia Emas

Sebelumnya, saat pembukaan seminar, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa seminar nasional ini dirancang untuk pembangunan keolahragaan nasional terutama dalam rangka untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk mempersiapkannya seperti melakukan rekrutmen dan seleksi talenta-talenta muda dan berbakat di bidang olahraga.

Selain itu, menurut Muhadjir pemerintah juga harus memberikan keuangan yang cukup untuk mereka agar dapat mengekspresikan, menggali potensi-potensi secara optimal sehingga betul-betul bisa bermanfaat untuk kemajuan keolahragaan nasional.

“Tentu saja kalau sudah olahraga kita maju, itu akan membawa juga Indonesia ke arah kemajuan,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait dengan penyelenggaraan PON XX Papua 2021 yang baru saja dibuka dan diresmikan oleh Presiden RI kemarin, Rektor Universitas Musamus Beatus Tambaip mengungkapkan bahwa ini merupakan momen yang istimewa dan strategis karena pelaksanaannya masih di tengah-tengah Covid-19. Momen ini menjadi kesempatan bagi para atlet untuk mengukir prestasi dan momentum kebangkitan olahraga nasional di tengah banyaknya tantangan saat ini.

Di sisi lain, menurut Beatus masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi atlet nasional untuk bersaing di tingkat internasional. Tantangan dan permasalahan utama yaitu ketersediaan sarana dan prasarana olahraga, sumber daya manusia pembina, tidak tersedianya fakultas olahraga pada beberapa universitas, serta fasilitas komitmen dan konsistensi pembiayaan.

Melalui seminar ini, Beatus berharap dapat menjadi dasar merumuskan gagasan terutama dalam dunia olahraga nasional. “Semoga seminar nasional ini dapat merumuskan gagasan strategi dan rekomendasi penting untuk menjadi dasar penyusunan kebijakan dan program kerja ke depan,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko, Asisten Deputi Olahraga Pendidikan Kementerian Pemuda dan Olahraga Ary Moelyadi, dan Wakil Ketua Bidang Hubungan Dalam Negeri KONI Pusat Widodo Edi Sektianto yang menyampaikan paparan terkait kebijakan, pengembangan dan pembinaan keolahragaan dan kolaborasi di antara Bappenas, Kemenpora,  KONI dan Kemendikbudristek.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!