KENDARI, MENARA62.COM — Tiga minggu pascabanjir melanda beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG sudah kembali pulih.
“Alhamdulillah, seluruh lembaga penyalur produk-produk Pertamina sudah normal seperti sedia kala,” ujar Unit Manager Comumunication & CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, Jumata (28/6/2019).
Menurut Hatim, sejak awal bencana, Pertamina sudah langsung menerapkan pola RAE (Regular Alternative on Emergency) yang otomatis dihidupkan jika muncul kendala distribusi BBM/LPG. “Terhitung sejak Ahad (9/6/2019), jalur distribusi Mobil Tangki BBM dan LPG Pertamina telah dialihkan melalui jalur distribusi alternatif,” ujarnya.
Tercatat perhari Jumat (28/6/20) stok BBM dan LPG di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kondisi aman. Di provinsi ini, cadangan masing-masing berada di level 4 hari untuk Premium, 5 hari untuk Solar, 11 hari untuk Pertamax, 11 hari untuk Avtur dan 2 hari untuk LPG.
“Ini merupakan hasil dari optimalisasi jalur distribusi alternatif yang dilakukan selama terjadi banjir, kini Terminal BBM dan LPG Pertamina di Kabupaten Kolaka, dan Kota kendari berada dalam posisi stok normal dan aman,” ujar Hatim.
Kesigapan Tim
Hatim menjelaskan, pemulihan yang cukup cepat ini berkat kesigapan seluruh tim Pertamina. Tim ini melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hambatan alam dan force majeur. “Ini tak lain karena kami sudah memiliki pola-pola pengalihan pasokan yang sudah dirancang sebelumnya,” ujarnya.
Upaya pemulihan jalur, menurut Hatim, juga dilakukan pada distribusi BBM dan LPG di ruas yang beberapa titik di antaranya terganggu karena jembatan putus. Lokasinya seperti di Ameroro dan Asera. Namun, menurut Hatim, dengan koordinasi yang aktif bersama pihak-pihak terkait untuk percepatan perbaikan jembatan, agar pemulihan jalur distribusi dapat dilaksanakan. Pemulihan ini, tidak hanya dapat dikerjakan dalam waktu singkat, namun juga tetap mengedepankan aspek safety, hingga akhirnya jalur ini dapat dilalui oleh Mobil Tangki BBM dan LPG dengan bobot maksimum 8 Ton.
Hatim menegaskan, untuk daerah-daerah yang terdampak bencana banjir, seperti Kabupaten Konawe, Konawe Utara dan Kolaka Timur, seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah beroperasi secara normal. Di Kolaka Timur, 4 SPBU yang ada disana seluruhnya sudah beroperasi. Sebanyak 5 SPBU yang ada di Konawe, juga sudah seluruhnya beroperasi melayani masyarakat dengan normal.
Sedangkan di Konawe Utara yang merupakan daerah terdampak banjir paling parah, menurut Hatim, sebanyak 4 SPBU sudah kembali melayani konsumen.
“Apabila masyarakat sebelumya tidak dapat mengakses SPBU 76.933.04 Wiwirano yang lokasinya terisolir karena banjir, saat ini sudah dapat membeli BBM di SPBU tersebut yang sudah kembali beroperasi secara normal, setelah dilakukan pengiriman produk Premium sebanyak 32 Kiloliter ke SPBU tersebut,” tegas Hatim.
Sementara untuk distribusi LPG, menurut Hatim, lembaga penyalur yang berada di wilayah terdampak banjir sebanyak 2 SPBBE di Kendari dan Kolaka, serta 11 agen LPG, semuanya sudah beroperasi dengan normal semenjak Jumat (21/6/2019) bersamaan dengan surutnya genangan air akibat banjir yang terjadi.