JAKARTA, MENARA62.COM – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (“Perseroan“) menggelar Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada Rabu (07/05). Dalam agenda RUPST tersebut, Perseroan menyetujui perubahan nomenklatur dan penetapan jajaran Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan RUPST.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Juri Ardiantoro
Komisaris: Syamsul Bachri Yusuf
Komisaris Independen: Nachrowi Ramli
Komisaris Independen: Seppalga Ahmad
Komisaris Independen: Rudi Antariksawan
Komisaris Independen: Asrorun Ni’am Sholeh
Direksi
Direktur Utama: Rivan Achmad Purwantono
Direktur Bisnis: Reza Febriano
Direktur Human Capital dan Transformasi: Yoga Tri Anggoro
Direktur Operasi dan Layanan: Fitri Wiyanti
Direktur Pengembangan Usaha: Mohamad Agus Setiawan
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Pramitha Wulanjani
Menanggapi terpilihnya Rivan Achmad Purwantono, sebagai Direktur Utama PT Jasa Marga (persero) tbk, peneliti INSTRAN (Inisiatif Strategis untuk Transportasi) KiDarmaningtyas menyampaikan pernyataan sikap kepada operator jalan tol terpanjang di Indonesia ini:
Selamat untuk pengangkatan Rivan Achmad Purwantono sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga Tbk., yang merupakan operator jalan tol terpanjang di Indonesia. Rivan sebetulnya menjalani karier terpanjangnya di industri perbankan dengan dengan jabatan terakhir sebagai Ditur Bank Bukopin. Sempat menjadi Direktur Keuangan PT KAI tapi hanya dua bulan saja karena kemudian mendapat penugasan untuk menyelamatkan Bank Bukopin. Setelah itu menjadi Direktur Utama PT Jasa Raharja (Pesero) Perusahaan yang memberikan jasa santunan untuk korban kecelakaan. Di PT Jasa Raharja ini
Rivan mempunyai terobosan digitalisasi layanan sehingga pelayanan terhadap korban laka dapat dilakukan dalam hitungan menit dan pelaporannya pun secara bisa melalui elektronik. Rivan juga aktif dalam diskusi-diskusi dengan komunitas yang peduli dengan isu-isu keselamatan transportasi. Pada masanya kantor PT Jasa Raharja membuka ruang untuk melakukan dialog secara rutin antar lintas disiplin mengenai keselamatan transportasi.
Pengangkatan Rivan Achmad Purwantono sebagai Dirut PT Jasa Marga (PT JM) Tbk memberikan harapan baru mengenai penurunan angka kecelakaan dan fatalitas di jalan tol. Hal ini mengingat Rivan telah memiliki pengalaman menurunkan angka kecelakaan dan mengurangi Tingkat fatalitas selama menjadi Dirut PT Jasa Raharja (PT JR).
Seperti kita ketahui bersama, saat ini masih sering terjadi kecelakaan di ruas jalan tol yang berakibat fatal. Dalam menghadapi kasus-kasus kecelakaan tersebut Rivan terlibat sebagai bagian dari proses pemberian santunan, sehingga dia telah mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan dan jenis kendaraan yang terlibat.
Jadi pada saat menjadi Dirut PT JM Tbk. tentu sudah memiliki strategi untuk mengurangi laka lantas di jalan tol dan sekaligus mengurangi tingkat fatalitasnya, sehingga diharapkan pada kepemimpinannya dapat mengurangi angka laka lantas dan fatalitas di ruas tol. Kepedulian direksi PT JM pada keselamatan pengguna tol itu penting mengingat fungsi jalan (tol) adalah untuk memperlancar mobilitas orang dan barang secara berkeselamatan, aman, dan nyaman.
Keuntungan finansial itu penting bagi suatu korporasi yang sudah go public, seperti PT JM Tbk., tapi keselamatan pengguna tol jelas lebih penting lagi. Untuk itu saya berharap Dirut PT JM yang baru tidak hanya peduli pada keuntungan dan investasi saja, tapi juga pada keselamatan pengguna tol serta keberlanjutan lingkungan fisik maupun social.
Memberi Prioritas Angkutan Umum
Kecuali peduli pada isu keselamatan pengguna tol, saya juga berharap Dirut PT JM yang baru, Rivan Achmad Purwantono juga peduli pada angkutan umum melalui berbagai kebijakan:
Pertama, memberikan ijin kepada angkutan umum massal untuk melintas di lajur khusus pada jam sibuk agar perjalanan angkutan umum kompetitif dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Bila angkutan umum memperoleh prioritas, diharapkan dapat menarik warga untuk lebih banyak menggunakan angkutan umum. PT JM tidak perlu khawatir itu akan mengurangi pendapatan karena masih banyak jumlah mobil pribadi dibandingkan jumlah armada angkutan umum.
Apalagi jalan tol di Jagorawi, itu sebetulnya lebih banyak diprioritaskan untuk angkutan umum karena investasinya sudah kembali. Gagasan untuk memanfaatkan lajur khusus tol untuk dilintasi angkutan umum itu sudah digagas oleh Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta 2013 lalu, namun sampai sekarang belum mendapat persetujuan dari BUJT (Badan Usaja Jalan Tol).
Sekarang saatnya, ketika BUJT itu dipegang oleh orang yang berwawasan luas dan berfikiran terbuka, gagasan mulia tersebut perlu diwujudkan. Hal ini mengingat kemacetan lalu lintas semakin bertambah setiap harinya.
Kedua, perlu ada tarif diskon untuk angkutan umum agar biaia operasional angkutan umum lebih murah sehingga memberikan kesempatan kepada operator untuk melakukan pemeliharaan kendaraan secara maksimal sehingga dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas di ruas tol.
Ketiga, di sejumlah rest area di wilayah Jabodetabek yang saat ini juga menjadi tempat untuk naik angkutan umum, baik itu bus AKAP, Transjabodetabek yang dioperasikan oleh PT Transjakarta maupun oleh operator swasta; sebaiknya dilegalkan dengan dipasang/diijinkan dipasang stop guard bus membantu para pengguna angkutan umum memudahkan mencari tempat menunggu/turun dari angkutan umum.
Pada RUPST Tahun Buku 2024 ini, Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga melaporkan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp1,13 Triliun atau sebesar 25% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Perseroan turut menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum melalui Obligasi Berkelanjutan III Tahap
I Tahun 2024. Hingga 31 Desember 2024, seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum tersebut telah terserap secara penuh, dengan total realisasi sebesar Rp926,56 miliar. (*)