31.7 C
Jakarta

Peneliti Untar: Guru SD di Belitung Antusias Ikuti Pembelajaran STEM Melalui IoT (Internet of Things) 

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat, dan telah mempengaruhi kehidupan masyarakat.  Penting bagi guru dan siswa untuk mengetahui bahkan menguasai teknologi yang sedang berkembang. Menghadapi masa  depan, generasi muda perlu memiliki bekal kemampuan beradaptasi dan mempelajari hal baru secara cepat, menganalisis fenomena, dan mencari solusi atas permasalahan dalam kehidupan.   Salah satu bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan di masa depan adalah STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

Ir. Jap Tji Beng, Ph.D., Koordinator Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara (Untar) mengatakan pendidikan STEM dan IoT sejak level Sekolah Dasar dapat menjadi dasar yang kuat bagi pengembangan berbagai kompetensi yang diperlukan di masa depan.

“Berlandaskan pemikiran tersebut, Untar menerjunkan tim peneliti untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai hasil penelitian, berupa pendampingan guru Sekolah Dasar di Kabupaten Belitung dalam mengembangkan  pembelajaran STEM (Science Technology Engineering, and Mathematics) menggunakan IoT (Internet of Things),” ujar Jap Tji Beng dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (28/12).

Tim peneliti Untar ini terdiri dari ketua koordinator Ir. Jap Tji Beng, Ph.D. (Fakultas Teknologi Informasi) dengan anggota Sri Tiatri, Ph.D., (Fakultas Psikologi) dan Dr. Fransisca Iriani Roesmala Dewi, M.Si. (Fakultas Psikologi), dibantu para mahasiswa: Felicita Mauli (mahasiswa Prodi S1, Fakultas Psikologi), Desella Chandra (mahasiswa Prodi S1, Fakultas Teknologi Informasi), dan Claudia Fiscarina (mahasiswa Prodi S2, Fakultas Psikologi).

Menurut Jap Tji Beng, tim peneliti Untar telah melakukan pertemuan dengan para guru di Kabupaten Belitung pada tanggal 16 Desember 2021. Dalam pertemuan dengan perwakilan dari 75 sekolah itu, Tim Peneliti menyampaikan paparan mengenai IoT sensor lingkungan tumbuhan, dan mengajak para guru Sekolah Dasar mendiskusikan pengembangan pembelajaran yang menggunakan IoT tersebut.

Anggota tim peneliti, Sri Tiatri mengatakan para guru antusias, karena pembelajaran menggunakan IoT itu dapat menjadi model untuk pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika. Siswa dapat membuat tabel pengamatan terhadap tumbuhan, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, menganalisis permasalahan terkait dengan pertumbuhan itu, dan kreatif mencari solusi atas permasalahan yang dialami. Melalui kegiatan ini, ketekunan, kerapihan, kecermatan, dapat dilatih.

“Kegiatan pembelajaran STEM melalui IoT berupa sensor itu perlu dilaksanakan secara berkelompok.  Hal tersebut melatih siswa Sekolah Dasar untuk melakukan kolaborasi untuk mengamati, maupun memelihara tanaman itu.  Berbasis kegiatan tersebut, kemampuan kolaborasi dapat dilatih,” ujar Sri Tiatri.

Sementara, Fransisca Iriani Roesmala Dewi melanjutkan hasil pengisian kuesioner dan wawancara terhadap para guru menunjukkan bahwa pendampingan ini dinilai guru sangat bermanfaat.

“Melalui kegiatan ini, pengenalan teknologi terbaru yang bermanfaat dalam kehidupan manusia dapat menyebar kepada siswa di minimal 75 sekolah peserta kegiatan. Pada gilirannya, para siswa di 75 sekolah tersebut akan memiliki wawasan yang lebih luas yang terkait dengan perkembangan teknologi. Meskipun ada permasalahan kurang memadainya jaringan internet di beberapa sekolah dasar, para guru SD di Kabupaten Belitung memiliki semangat dan antusiasme untuk menerapkan pembelajaran STEM dengan menggunakan IoT pada siswa SD,” ungkap Fransisca Iriani Roesmala Dewi.

Ragam Komentar Para Guru SD

Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Belitung menunjukkan sikap keterbukaan akan pengetahuan baru dan mendukung pelaksanaan PKM selanjutnya. “Oh tentu. Kita, sebagai guru tentu sangat terbuka untuk ilmu-ilmu baru karena kita juga sebagai guru bukan hanya mengajar tapi kita harus belajar tentunya, untuk mempersiapkan peserta didik kita yang lebih maju untuk bisa bersaing di era global yang seperti ini,” ujar salah satu guru SD di Kabupaten Belitung, peserta kegiatan.

Sementara salah seorang guru mengatakan “Seminar ini tentang STEM ya, science, technology, engineering dan sebagainya itu. Tentu kalau ditanya bermanfaat, jelas sangat bermanfaat untuk kami, khususnya kami sebagai guru untuk pembelajaran kami jadi semakin banyak variasi pembelajaran yang bisa kami gunakan,” ujar salah satu guru SD peserta kegiatan. Guru tersebut menambahkan, “Seminar tadi menarik, seru, terus juga banyak pengetahuan baru yang saya bisa terima,” ungkapnya.

Komentar seorang guru peserta pendampingan, “Iya, saya akan mencoba menerapkan kepada anak-anak. Karena ini sangat bermanfaat sekali untuk memotivasi anak-anak juga dalam dalam hal bekerja sama, dalam mengetahui hal baru, perkembangan teknologi yang memang sesuai dengan zamannya sekarang ini,” ujarnya.

Jap Tji Beng menambahkan pendampingan guru sekolah dasar ini merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta 2021 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek.

 

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!