26.7 C
Jakarta

Pilkada DKI, Kapolri Minta Hindari Pengerahan Massa

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Kapolri  Jenderal Tito Karnavian meminta agar masyarakat yang bukan dari Jakarta untuk tidak perlu mengawal pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Meski dengan bahasa yang halus, mengawal Pilkada DKI yang dilakukan orang yang bukan warga DKI Jakarta, itu kurang bagus dan memiliki risiko gangguan keamanan. Bahkan bisa mengganggu Kamtibmas Jakarta.

“Tidak perlu kawal mengawal, meski pakai bahasa yang macem-macem, yang soft. Selain berpotensi mengganggu Kamtibmas Jakarta, juga berpotensi menimbulkan intimidasi baik secara psikis maupun fisik,” kata Tito usai memberikan orasi ilmiah pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (15/04/2017).

Selain itu Tito juga meminta agar  pasangan calon baik nomor 2 maupun nomor tiga untuk tidak mengerahkan massa ke Jakarta. Persoalan pemantauan dan saksi-saksi di TPS, sudah ada petugasnya. Bahkan TNI/Polri akan all out untuk menjaga pesta demokrasi ini.

Menurut Tito, kita hidup di alam demokrasi. Dan jakarta adalah barometer dari pelaksanaan hidup berdemokrasi. Karena itu semua pihak harus ikut menjaga agar pesta demokrasi di Jakarta berjalan aman dan damai.

Bagi pihak yang berusaha mengacaukan Jakarta, Kapolri meminta agar Kapolda bekerjasama dengan Mabes dan TNI untuk segera menindak mereka yang dicurigai. Pihaknya tidak segan-segan untuk menindak mereka yang berupaya mengacaukan Jakarta.

“Saya sudah minta Kapolda dari daerah manapun untuk menjaga agar tidak ada pengerahan massa ke Jakarta. Segala langkah antisipasi kita lakukan termasuk pemasangan CCTV ditempat-tempat rawan,” tandas Kapolri.

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!