32 C
Jakarta

Presiden Tinjau Program Padat Karya di Sumsel

Baca Juga:

PALEMBANG, MENARA62.COMPresiden Joko Widodo meninjau program padat karya tunai pengecoran jalan di Desa Pangkalan Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan.

“Apa yang dilaksanakan dengan Kementerian Desa, saya melihat bagus. Pemanfaatan membuat infrastruktur yang kecil, jalan desa dengan total biaya, anggaran yang diberikan Rp284 juta yang dikerjakan dengan padat karya,” kata Presiden Jokowi, setelah meninjau pembangunan pengecoran jalan, Jumat (13/7/2018), seperti dilansir Antara.

Presiden bersama Menteri Desa, dan Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, menemui pekerja yang terlibat dalam pembangunan jalan berukuran lebar tiga meter dengan tinggi 20 centimeter sepanjang 300 meter.

Program padat karya tunai yang dibiayai dana desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu mempekerjakan 300 orang. Pekerja dalam program padat karya itu mendapat upah senilai Rp 95.000 per harinya, dan mereka rencananya menyelesaikan pengecoran dalam waktu 30 hari kerja.

“Artinya, padat karya sudah memberikan nilai ekonomi untuk income di masyarakat,” ujar Presiden.

Selain itu, program padat karya itu juga membangun kamar mandi dan Posyandu untuk masyarakat desa. Presiden mengapresiasi pembangunan jamban bagi 30 keluarga senilai Rp2 juta per jamban untuk mendukung sanitasi sehat bagi masyarakat.

“Saya kira dana desa kalau kita melihat lebih detil ke bawah untuk irigasi, jalan desa, jamban keluarga, posyandu. Saya kira penggunaannya sangat efektif, dan empat tahun ini sudah kita berikan kurang lebih Rp 187 triliun kepada desa, kepada daerah,” kata Presiden.

Sementara itu, seorang warga Desa Sako, Kecamatan Rambutan, bernama Abdulani (55) mengapresiasi perbaikan jalan desanya. “Senang sekali pasti. Jalan desa ini sudah lama rusak. Baru pertama kali seorang Presiden ke sini juga,” kata Abdulani.

Menurut dia, selain perbaikan akses jalan, sarana penunjang pertanian juga perlu dibenahi seperti irigasi dan tanggul dari sungai sehingga air luapan tidak masuk ke lahan sawah.

“Karena, di sini ada pertanian dibantu tanggul dan irigasi, tapi masih belum memadai. Kami minta kepada menteri terkait sarana untuk pertanian juga dibangun,” ujar Abdulani.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!