28.4 C
Jakarta

Rayakan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang, Kemendikbud Gelar Pameran Kesejarahan

Baca Juga:

JAKARTA– Rayakan hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) gelar pameran dan seminar  kesejarahan, Kamis (2/8). Kegiatan bertema Hubungan Indonesia – Jepang dalam Lintasan Sejarah tersebut  berlangsung di gedung Perpustakaan Nasional RI.

Dalam sambutan pembukaannya, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan selama 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang lebih didominasi oleh aspek ekonomi dan politik. Padahal dua negara tersebut memiliki cerita sejarah yang unik terutama pada menjelang dan awal Indonesia merdeka.

“Kita akan meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang kebudayaan melalui berbagai kegiatan,” kata Dirjen.

Menurutnya membicarakan hubungan Indonesia Jepang dalam aspek budaya dan sejarah, tentu banyak hal bisa diungkap. Dan ini akan menjadi titik tolak meningkatkan hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dimasa mendatang agar lebih berkualitas.

Diakui saat ini Ditjen Kebudayaan melalui Dit. Sejarah sedang menyelidiki arsip-arsip dan dokumen terkait era BPUPKI. Mengingat  banyak cerita dan kisah yang mengiringinya yang melibatkan peranan Jepang pada pra kemerdekaan RI.

“Seperti yang kita saksikan dalam pameran kesejarahan di Perpusatakaan Nasional kali ini, foto-foto yang ada bukan sekedar pelengkap yang memberikan keindahan, tetapi sesungguhnya juga menjadi bagian dari saksi dan sejarah,” lanjutnya.

Direktur Sejarah Tri Wulandari mengemukakan dalam pameran kesejarahan yang berlangsung 2 – 10 Agustus 2018 ditampilkan berbagai sumber sejarah dalam berbagai bentuk seperti dokumen, poster, foto dan lukisan yang menggambarkan hubungan Indonesia dengan Jepang.

Mengangkat tema Jagung Berbunga di Antara Bedil dan Sakura, dokumen sejarah yang  dipamerkan kali ini hanya mengambil kurun waktu 1942-1945.

“Sejarah panjang Indonesia Jepang yang dimulai pada abad 19, memberikan banyak catatan sejarah dan kami mengambil kurun 1942-1945,” jelasnya.

Sementara itu Ono Keiichi, Wakil Dubes Jepang mengatakan  untuk meningkatkan hubungan diplomatik antar dua negara utamanya dibidang Kebudayaan, beberapa seniman Jepang telah berinteraksi langsung dengan seniman Indonesia untuk mempelajari kebudayaan dan kesenian lokal. Bahkan para ahli dari kedua negara kini tengah berdiskusi, duduk bersama, memikirkan dan berusaha menemukan metode yang tepat untuk mengembangkan hubungan diantara kedua negara.

Peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang tersebut sekaligus dalam rangka peringatan 110 Tahun Kebangkitan Nasional. Pameran dan seminar kesejarahan terselenggara hasil kerjasama Kemendikbud dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara dan Kantor Cabang Perusaahan Umum Percetakan Negara Republik Indnesia (PNRI) Cabang Surakarta/Lokananta.

Seminar menghadirkan para pembicara yang pakar dalam bidangnya, yakni, Aiko Kurasawa (Professor Emiritus Keio University), Aminudin Siregar (Dosen Seni Rupa dan Desain ITB), Didi Kwartanada (Peneliti Sejarah Jepang), Jajat Burhanudin (Dosen Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Nino Oktorino (Penulis Sejarah Militer), dan Susanto Zuhdi (Guru Besar Sejarah Universitas Indonesia) dengan moderator Triana Wulandari (Direktur Sejarah) dan Prof. Dr. I Ketut Surajaya (Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Unievsritas Indonesia).

Seminar ini bertujuan merawat “ingatan kolektif” mengenai sejarah hubungan Indonesia-Jepang yang berperan sebagai penguatan karakter bangsa serta menghasilkan penulisan sejarah hubungan Indonesia-Jepang mutakhir untuk memperkuat  kerjasama kedua negara di masa akan datang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!