26.9 C
Jakarta

Moeldoko: Minat Generasi Muda Bertani Sangat Kurang

Baca Juga:

JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jend. (Purn) Moeldoko mengatakan minat generasi muda untuk menggeluti sektor pertanian sangat kurang. Hal tersebut terjadi akibat kondisi pertanian yang kurang menjanjikan.

Padahal dalam 4 tahun terakhir ini, pemerintah sangat gencar membangun infrastruktur pertanian. Tidak hanya akses jalan dan transportasi untuk memperlancar pemasaran hasil pertanian, tetapi juga pembangunan pengairan dan bendungan.

“Karena itu kita harus ubah sektor pertanian dari kondisi yang kurang menjanjikan menjadi menjanjikan. Kalau menjanjikan, maka saya pastikan banyak yang akan bergabung dengan kita (petani),” ujar Moeldoko, di sela Focus Group Discussion HKTI bertema Tantangan Pertanian Indonesia 5 Tahun ke Depan, Kamis (2/8).

Menurutnya penting untuk meningkatkan soft skill pertanian agar pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan selama masa pemerintahan Jokowi bisa lebih dioptimalkan baik fungsi maupun hasilnya.

Lebih lanjut Moeldoko menjelaskan berbagai isu strategis di sektor pertanian yang harus segera ditangani. Meliputi sempitnya lahan, akses petani terhadap perbankan yang sangat rendah, respon petani terhadap teknologi pertanian masih belum baik, persoalan manajerial dan persoalan paska panen.

Sejak pensiun, Moeldoko telah fokus bertani yang memang merupakan asal dan cita-citanya sejak kecil. Berbekal kemampuan manajerial, ia membawa kerangka kerja yang berbeda di dalam sektor pertanian Indonesia yang mendorong produktivitas secara signifikan.

Pencapaian ini makin jelas ketika ia ditunjuk sebagai pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) oleh Presiden Jokowi.

Di bawah kepemimpinannya, HKTI berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian yang tak diduga sebelumnya, termasuk di antaranya menciptakan bibit unggulan M400 dan M70D dengan sertifikasi dan pujian dari Mentan, mendirikan perusahaan M-Tani untuk mengembangkan bibit unggul, pupuk, teknologi pertanian dan pendampingan bagi petani.

Kemudian  membangun pompa air raksasa di Gunung Kidul untuk mendukung pertanian kawasan, dan serta membentuk kelengkapan organisasi HKTI berupa organiasi otonom HKTI yaitu Koperasi HKTI Tani Makmur Sejahtera, Media Center, IT Data Center, Brigade Anti Hama, Lembaga Litbang, LBH dan Event Organizer.

Untuk mengundang generasi muda masuk, Moeldoko juga gencar melakukan sejumlah langkah-langkah out-of-the-box, termasuk HKTI Innovation Award, mengaktifkan kembali Pesta Petani Muda (Pestani), pengembangan pesawat drone untuk pertanian, pemberdayaan organisasi sayap Pemuda Tani dan perempuan Tani, serta kerjasama dengan kampus dan pesantren untuk menciptakan pemuda petani.

Bersama dengan Moeldoko, Presiden Jokowi akan mampu menghadapi tantangan sektor pertanian ke depan, dan mewujudkan cita-cita Indonesia yang Berdaulat Pangan.

“Kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang ini saya pikir krisis tentang energi termasuk masalah pertanian itu membutuhkan orang-orang yang memahami tentang tani, sehingga kita perlu meningkatkan atau menguatkan masalah pertanian ke depan,” tegas Sekjen HKTI Mayor Jenderal (Purn) Bambang Budi Waluyo.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!