YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Prof Dr Muchlas MT, mengatakan UAD Fair merupakan ajang untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam berwirausaha. UAD mewajibkan setiap mahasiswa untuk menempuh Mata Kuliah Kewirausahaan dan mempraktekannya.
“Saya berkali-kali mengatakan ketrampilan berwirausaha tidak hanya bisa dipelajari hanya melalui mata kuliah. Tetapi harus dipraktekan. Namun praktek pun tidak bisa dilaksanakan kalau tidak ada duitnya. Alhamdulillah saat ini mahasiswa mendapat permodalan dari perbankan semoga bermanfaat,” kata Rektor UAD.
Menurut Muchlas, mahasiswa UAD cukup bagus dalam memanfaatkan modal yang diberikan dari perbankan. Sebab selama ini modal yang diberikan universitas sebagai stimulus dan jumlahnya tidak terlalu besar, mereka sudah bisa berkiprah di berbagai event kewirausahaan.
“Hal yang belum terbukti, apakah mereka sudah beruntung. Tetapi ini tidak apa-apa, sebab ini merupakan sarana pelatihan bagi mahasiswa di bidang kewirausahaan,” kata Muchlas.
Lebih lanjut, Muchlas mengatakan di antara stand otomotif menyuguhkan dua alat pengukur emisi gas buang untuk roda dua dan empat, karya dosen dan mahasiswa UAD. Kedua alat tersebut adalah Adi Opasitas Meter dan Adi Gas Analyzer.
Adi Opasitas Meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur emisi gas buang untuk kendaraan berbahan bakar bensin. Sedang Adi Gas Analyzer adalah alat yang digunakan untuk mengukur emisi gas buang kendaraan berbahan bakar solar.
Sementara Dr Gatot Sugiharto, SH, MH, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengatakan UAD Fair 2024 diikuti 170 stand. Mereka terdiri 20 stand alumi UAD, 13 stand perguruan tinggi mitra, sembilan stand Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) UAD.
Sedang stand wirausaha mahasiswa UAD ada 100 setelah lolos seleksi tingkat universitas. “Ada lebih dari 300 proposal mahasiswa UAD. Namun setelah dikurasi kurasi proposal business plan terpilih 100 stand,” kata Gatot. (*)