Saat bertugas, Relawan Muhammadiyah Palangkaraya dianiaya

PALANGKARAYA ,MENARA62.COM – Relawan Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Kota Palangka Raya dipukul oknum anggota keluarga suspect covid 19 yang menyatakan tidak terima keluarganya dimakamkan secara protokol Covid-19.

Peristiwa tersebut terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Tjilik Riwut Km 12, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa sore (21/7).

Apri Husin Rahu ketua MDMC Kota Palangkaraya menerangkan, kejadian bermula saat tim MDMC yang menjadi bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya selesai memasukkan peti jenazah ke liang lahat disaksikan juga oleh keluarga almarhum dan disaat mulai melakukan penimbunan , tiba tiba ada oknum keluarga yang mendorong salah satu relawan sampai tersungkur ke tanah, dan
melihat kondisi tidak kondusif tim diinstruksikan mundur dan meninggalkan lokasi, tetapi ada oknum keluarga lainnya yang mengeroyok dan terjadi tindak penganiayaan kepada relawan MDMC yang lain sehingga mengalami luka cukup serius.

“Pada dasarnya kami yang menjadi bagian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya hanya melaksanakan tugas, Kejadian ini kami laporkan ke polisi, pemerintah kota dan wali kota,” kata Apri yang terlihat lebam wajahnya, juga sobek seragam.MDMC yang dikenakannya.

Relawan Muhammadiyah Palangkaraya dianiaya saat bertugas memakamkan jenazah (Doc.Mdmc Palangkaraya)

Tindak lanjuti secara hukum

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah Dr H Ahmad Syar’i menyatakan keberatan dengan insiden pemukulan petugas saat pemakaman pasien, dan telah mengirim surat resmi ke Kapolres minta supaya dspat ditindak lanjuti secara hukum apapun alasannya

“Kami meminta polisi mengusut tuntas kasus ini., karena itu menghalangi tugas negara memotong mata rantai penyebaran Covid-19. Supaya ini jadi pembelajaran, Mereka juga kalau bukan tugas, mana mau, kan berisiko,” ujarnya .

Menurut Syari’i, pusat komando Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC) yang dibentuk PWM Kalimantan Tengah salah satu tugasnya ialah membantu Tim Gugus Tugas pemerintah dalam menangani dampak Covid-19. Makanya berbagai tenaga dan fasilitas seperti ambulans, APD dan lainnya telah disiapkan.

“Kami sangat keberatan dengan peristiwa pemukulan petugas. Kita ini berbuat untuk membantu masyarakat, malah dijadikan sasaran. Kalau ada yang keberatan, jangan melampiaskan dengan petugas relawan,” tambahnya.

Sampai saat ini korban yang juga salah satu anggota KOKAM Kalteng masih dilakukan perawatan di RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya menunggu hasil CT scan, setelah sebelumnya telah dilakukan visum et repertum di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya (Bon)