32.1 C
Jakarta

SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Diskusi Pendidikan

Baca Juga:

BOYOLALI, MENARA62.COM — Rabu (11//2018), SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono menggelar diskusi pendidikan. Diskusi yang mengangkat tema Menangani Anak dengan keragaman Kecerdasan ini, menghadirkan nara sumber Ustad Nasrul Harahap SPdI, Kepala MIM PK Kartasura.

Acara yang berlangsung di aula sekolah ini, dimulai dengan pertanyaan sudahkah anda bahagia?

“Banyak orang yang yang lupa bahagia untuk dirinya. Termasuk para guru. Untuk itu yuk, kita senyum sejenak dan minum air putih bersama,” ujar Nasrul ketika mengawali diskusi.

Menurutnya, banyak guru yang belum bahagia dengan profesinya. Mereka melakukan rutinitas harian menjenuhkan. “Saatnya kita bahagaia dengan profesi ini. Tahukah anda bahwa profesi anda sangat mulia. Orang jadi presiden, dokter, insiyur semua jasa guru. Maka mari bangga dengan profesi ini. Walau materi yang didapat tidak seberapa,” ujarnya.

Tugas guru, menurut Nasrul, tiap hari memberi pelajaran pada siswa. Guru harus pandai menciptakan situasi yang pas buat anak agar siap menerima pelajaran. Salah satu yang dilakukan adalah “Brain Game” (senam otak). Senam otak ini merupakan salah satu sarana untuk mengkondisikan otak, agar tetap segar. “Maka guru harus pandai dan mahir dalam menguasai cara berbagai hal tentang Brain Game,” ujarnya.

Meskipun hanya minum air putih sejenak, menurut Nasrul, itu penting untuk membuat kondisi segar. “Terlebih otak kita sebagian besar adalah cairan. Maka minum itu penting,” ujarnya.

semua anak cerdas

Ustad Nasrul Harahap

Karena tiap hari guru bekerja untuk mencerdaskan otak, maka menurut Nasrul, guru juga harus belajar tentang otak manusia. “Baik fisik, maupun psikis. Kapan saat otak malas. Sehingga guru yang cerdas bisa memulai dan mendiagnosa, agar pembelajaran bisa enjoy,” ujarnya.

Nasrul melanjutkan, “Guru kelas 1,2,3,4,5,6, he….he…harus care terhadap murid, sigap reaksi cepat ketika ada permasalahan. Kasus kecil Murid BAB di celana, guru hebat tak usah berteriak-teriak minta tolong, tapi langsung ditangani, ingat anda seorang Guru. Disinilah kemulian Anda!” ujarnya.

Nasrul menceritakan, ada beberapa sekolah Fullday yang melarang PR. Alasannya, karena saat anak pulang sekolah, otak anak dalam kondisi lelah. Supaya segar kembali, orangtua juga harus pandai Brain Game. Maka pengasuhan itu penting.

Sekolah yang baik, menurut Nasrul, adalah sekolah yang juga menjadi sekolah bagi orangtua wali murid dalam menambah pengetahuan parenting. “Sekolah yang mengedukasi orangtua,” ujarnya.

Menurut Nasrul, banyak kasus anak malas dan jenuh terlebih kelas awal, maka saat PPDB itu penting untuk mendeteksi tingkat kemandirian dan kematangan psikis anak. Umur boleh sama, tapi kadang kematangan biologis dan psikologis beda.

Pendaftaran awal, menurut Nasrul, bisa sebagai sarana mengedukasi calon wali murid. Setelah ada penilaian dari sekolah, maka menurut Nasrul, sekolah dapat mengenali potensi anak. Menurutnya, murid kelas 1 kadang belum mampu ADL (activity daily living), maka guru perlahan harus bisa membiasakan.

Setiap anak, menurut Narul, punya kecerdasan yang berbeda, dan gaya belajar yang berbeda pula. Ada anak yang lebih suka visual, maka guru harus pandai menarik perhatian mereka dengan memperlihatkan gambar dalam memberikan penjelaan.

Ada anak yang suka mendengar, maka guru harus pandai bercerita mengolah bahasa. Ada anak yang suka gerak aktif,  maka guru bisa mendesain pembelajaran yang di suka anak tersebut dengan melengkapi penjelasan melalui gerak aktif.

“Semua anak itu cerdas, tinggal bagaimana menggalinya. Selamat saya yakin SD MPK Banyudono adalah guru guru hebat,” ujarnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!