SOLO, MENARA62.COM— Selama dua hari, dari Senin hingga Selasa (20-21 Maret 2017) SMP Muhammadiyah 1 Simpon Surakarta mengadakan gladi bersih Ujian Berbasis Komputer (UBK) dengan mata pelajaran Bahasa Inggris dan IPA. Kegiatan ini sebagai simulasi terakhir yang dilakukan sekolah yang bekerjasama dengan server pusat Kemendikbud.
Tujuan dari kegiatan ini, untuk membiasakan siswa dalam mengerjakan ujian berbasis komputer sehingga nantinya siswa sudah tidak canggung lagi dalam mengerjakan UBK. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah mengsinkronkan antara server sekolah dengan server dari pusat Kemendikbud.
Kegiatan Ujian Berbasis Komputer ini juga perlu adanya kerjasama dengan orang tua murid, sehingga Rabu (22/3/2017) ini diadakan pertemuan orang tua murid kelas IX dengan dirancang dalam acara parenting yang dilaksanakan di balai Muhammadiyah Surakarta dengan tema “Komunikasi Efektif Siswa dan Orang Tua untuk Meningkatkan Potensi Siswa Dalam Membentuk Generasi Unggul Yang Berakhlakul Kharimah”, dari jam 08.00 sampai jam 11.00 WIB. Acara parenting yang diisi oleh motivator atau psikolog dari Surakarta, Setia Budi Wibowo SPsi ini diikuti seluruh siswa yang berjumlah 145 orang, dengan orang tua/wali siswa.
“Tujuan kegiatan parenting ini adalah untuk lebih memberikan semangat belajar kepada siswa, sistem pendekatan antara sekolah dengan siswa, sekolah dengan orang tua dan yang paling penting lagi antara siswa dengan orang tua”, kata Sukidi kepala SMP Muhammadiyah 1 Simpon Surakarta.
Sukidi menghimbau, orang tua untuk lebih memperhatikan belajar siswa di rumah, sehingga diharapkan UBK tahun ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dan akhirnya nanti mendapatkan hasil sesuai yang ditargetkan oleh sekolah.
Begitu juga motivasi yang yang diberikan psikolog dari Surakarta ini, Setia Budi Wibowo memberikan semangat kepada seluruh siswa untuk dapat meningkatkan potensi belajar, baik di sekolah maupun di rumah dengan pengawasan orang tua. Setia Budi juga menambahkan, untuk selalu mepahami anak remaja dengan pendekatan hati, empati dan mau saling mendengarkan.