27.1 C
Jakarta

Semua Jemaah Haji yang Tiba di Tanah Air Mendapat Kartu K3JH

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta jemaah haji yang baru tiba di Tanah Air agar menyimpan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) hingga tiga pekan ke depan. Jika setelah 3 pekan tidak dijumpai gejala penyakit yang mencurigakan, kartu tersebut boleh diserahkan atau dikirimkan ke puskesmas setempat.

Kartu K3JH tersebut dibagikan oleh petugas sesaaat setelah jemaah mendarat di debarkasi dan melewati thermal scanner di bandara.

“Selama 3 minggu kartu itu dipegang. Dan jika ada yang sakit, bawa ke puskemas dan rumah sakit. Kartunya diperlihatkan” ucap Menkes Nila Moeloek saat menjemput kedatangan jemaah haji kloter pertama di Bandara Soekarno Hatta Senin malam (19/8/2019).

K3JH merupakan kartu yang diisi oleh jamaah haji untuk merekam atau mencatat gejala-gejala penyakit yang mungkin timbul selama 21 hari setelah pulang menunaikan ibadah haji. Gejala itu di antaranya sakit demam, batuk, sesak napas, diare, perdarahan dan kaku kuduk. Bila setelah 21 hari di tanah air, maka K3JH ini diserahkan/dikirimkan ke puskesmas setempat.

Setelah turun dari pesawat, jamaah haji melewati pemeriksaan kekarantinaan kesehatan. Satu persatu jamaah haji diamati suhu tubuhnya dengan alat pemindai suhu tubuh (thermalscanner). Pemeriksaan suhu tubuh ini untuk melakukan skrining terhadap kemungkinan penyebaran penyakit yang dapat menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) seperti meningitis, MERS-COV, dan ebola virus. Menkes Nila Moeloek menyalami pada jamaah haji setelah melewati thermal scanner sambil berpesan senantiasa menjaga kesehatan.

Di hadapan awak media usai menyambut para jemaah, Menkes menyampaikan Kementerian Kesehatan tetap mengawasi kesehatan jamaah haji untuk mencegah terjadinya penularan penyakit seperti MERS-CoV. Saat ini, Kementerian Kesehatan menyiapkan dua alat thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh jamaah.

“Jika ada jamaah haji yang terdeteksi suhu tinggi atau demam akan dilakukan isolasi dan observasi. Sampai saat ini belum ditemukan jamaah haji yang terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi,” tukas Menkes.

Menkes juga menyampaikan hingga hari ke-44 (19/8/2019) jumlah jamaah haji yang wafat sebanyak 243 orang. Sementara jamaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sebanyak 174 orang dari 1.564 jamaah. Sementara di KKHI Madinah sebanyak 416 orang yang dirawat sudah kembali atau sembuh. Selain di KKHI, Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah masih merawat sebanyak 3 orang dan 219 orang di rawat di RSAS Makkah. Kementerian Kesehatan tetap akan mendampingi jamaah haji yang masih dirawat di Arab Saudi.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!