Surakarta, Menara62.com – Program daurah tahfidh Quran atau menghafal Al Quran yang dilaksanakan Ittihadul Ma’ahid Al Muhammadiyah (ITMAM) kembali diadakan di kota Solo dan Boyolali Jawa Tengah dengan durasi waktu 1 Juni – 13 Agustus 2022.
Didampingi masing-masing kepala sekolah, 22 siswa atau santri gabungan SMP Muhammadiyah 5 dan 6 Kota Samarinda bergabung dengan beberapa puluh santri lainnya dari seluruh Indonesia mengikuti program daurah tahfidh Al Quran ini, Selasa (31/5)
Sebagai program perdana, SMP Muhammadiyah 6 Samarinda mengirimkan empat utusan yaitu; Muhammad Hasan Adly Hafidz, Muhammad Raihan Habibulloh, Muhammad Madjdy Abdullah dan Balqis Faiha Rifdah.
Kepala Sekolah Danas Miftahul Gisya, S.Pd., M.Pd., mengatakan ada dua tujuan besar dikirimkannya siswa SMP Muhammadiyah 6 Samarinda dalam daurah ini, pertama memberikan pengalaman baru kepada anak-anak yang kemudian akan ditularkan kepada Baitul tahfidh Mind yang saat ini dibangun dan dirintis di Loa Bakung, kedua, menjadi program rutin kedepannya sehingga akan banyak lebih lagi yang mengikuti program daurah tahfidh ini.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Samarinda sekaligus pendamping santri dalam kegiatan daurah tahfidz Agus Toto Suriyanto, S.Pd mengatakan, “Program daurah saat ini bagi SMP Muhammadiyah 5 memasuki Angkatan ke-8. Tahun ini mengirimkan 18 siswa, terdiri atas 5 siswa putri dan 13 siswa putra.”
Sebagai bagian dari Pondok Pesantren Istiqomah, Agus Toto Suriyanto mengungkapkan beberapa motivasi SMP Muhammadiyah 5 mengikutsertakan siswanya dalam daurah ini secara rutin. Pertama, sebagai upaya mewujudkan branding sekolah menciptakan para santri berakhlak mulia. Salahsatu upayanya adalah dengan menciptakan penghafal Al Quran.
Agus Toto Suriyanto selaku kepala sekolah meyakini dengan program tahfidh Al Quran ini akan menjadikan hati, tingkah laku dan lainnya terbimbing secara otomatis dengan ahlak atau karakter semangat isi kandungan Al Quran. Selanjutnya diharapkan dengan daurah ini para siswa dapat lebih luas melihat dunia luar, berinteraksi dengan santri berbagai daerah seluruh Indonesia, sehingga muncul kreatifitas, inovasi dan pikiran pikiran positif lainnya.
Dalam perjalanan menuju lokasi daurah tahfidh Al Quran para siswa diajak terlebih dahulu menikmati wisata alam di Kawasan dingin Kaliurang Yogyakarta.