27.5 C
Jakarta

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang Eksotis

Baca Juga:

BALI, MENARA62.COM — Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) menggelar kegiatan PKL dan Studi Pengembangan Wawasan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Februari hingga 1 maret 2020 di 3 kota. Salah satu lokasi yang dikunjungi dari kegiatan PKL ini adalah Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di Bali.

Setelah melakukan kunjungan ke Joger, rombangan Mahasiswa/i dan Dosen Uhamka melakukan kunjungan ke GWK yaitu sebuah patung raksasa karya salah seorang pematung kenamaan asal Bali, Nyoman Nuarta. Patung ini berbentuk Batara Wisnu yang menunggangi hewan legendaris garuda sebagai simbol Amerta, kebajikan yang abadi. Patung GWK terletak di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana seluas 240 hektar. Lokasinya berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan. Kawasan ini dipilih karena merupakan kawasan yang tandus sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi selama pembangunan megaproyek tersebut.

Patung Garuda Wisnu Kencana dibangun tahun 1997 dengan modal yang berasal dari BUMN, Bali Tourism Development Corporation (BTDC), dan Bali I Nyoman Nuarta yang merupakan pembuat patung tersebut. Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud dari Dewa Wisnu yaitu Dewa Pemelihara (Sthiti) dalam agama Hindu sedang mengendarai seekor burung Garuda. Bentuk ini berasal dari kisah Garuda dan Kerajaannya, yaitu Dewa Wisnu yang melindungi burung Garuda karena telah berbakti dan berkorban untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan.

Nama Garuda Wisnu Kencana berasal dari nama tokoh yang ada yaitu Garuda dan Wisnu, sedangkan kencana berarti emas karena tahta tempat patung burung Garuda dan Dewa Wisnu berdiri dilapisi emas.

Walaupun sempat terhenti pembangunannya karena krisis moneter pada tahun 1998, Nyoman sebagai tokoh yang membuat Garuda Wisnu Kencana menargetkan patung akan berdiri sempurna pada akhir tahun 2017. Selain sempat terhenti, pembangunan patung GWK sempat menuai kontroversi dari pemuka agama Hindu di Bali.

Modul yang telah selesai langsung dikirim ke Bali di mana proses ini masih berlangsung sampai sekarang. Tercatat hingga tahun 2015 lalu, Nyoman baru menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana setinggi 23 meter dari total 120 meter.

Awalnya patung hanya dibangun setinggi 75 meter saja, namun supaya kesan mewah dan berkelas sehingga mampu bersaing dengan milik negara lainnya, dibangunlah gedung sebagai pondasi dari patung setinggi 45 meter. Pondasi patung direncanakan akan digunakan sebagai ballroom sehingga tidak terbangun sia-sia. Hal-hal detail seperti inilah yang menjadi keistimewaan GWK sehingga menjadi salah satu tempat wisata favorit di Pulau Bali.

Buat kalian yang akan berkunjung ke GWK dijamin tidak akan menyesal karena banyak tempat yang menarik dan bagus untuk spot foto kekinian. Walaupun dengan perjalanan yang cukup melelahkan dan jauh untuk mengunjungi Patung GWK ini tetapi rasa lelah kalian akan terbayarkan oleh pemandangan yang memanjakan mata karena di sekeliling kalian banyak batu batu besar untuk berteduh.

Penulis: Ummi Mar’atush Sholihah, Nurafni Muchtar, M.Pd.
Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka Jakarta

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!