33.8 C
Jakarta

Tim Seni Budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tampil Memukau di Hadapan Mendikbud

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Tim seni budaya Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah, tampil memukau di hadapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, Rabu (7/3/2018). Tim yang berangotakan 48 orang itu, terdiri 35 siswa dan 13 guru pendamping, memperlihatkan kebolehannya di depan 300 kepala sekolah yang terdiri dari satuan pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB Negeri maupun swasta se-Indonesia.

Penampilan itu, dilakukan pada saaat pembukaan Workshop Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018, yang berlangsung dari tanggal 7-10 Maret 2018 di Jakarta, Indonesia.

Siswa Muhammadiyah ini menampilkan lakon Anoman Duta. Kisahnya, tentang amar ma’ruf nahi munkar dilandasi keikhlasan dalam melaksanakan amanah, patut diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagaimana sang Anoman yang telah diangkat sebagai duta oleh Sri Rama Wijaya, untuk memastikan keberadaan Sinta di Taman Argasoka. Shinta merupakan simbol dari kondisi alam yang gemah, ripah, loh jinawi, kerta, tata tur raharja, yaitu menunjuk pada situasi alam dan masyarakat yang baldatun, thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang baik dengan Tuhan Yang Maha Pengampun).

Keadaan yang demikian telah dijamah oleh niat angkara murka yang di refleksikan tokoh Rahwana Raja. Anoman sebagai duta dari Sri Rama Wijaya, segera melaksanakan mandat yang diberikan kepadanya. Kedatangan Anoman di Taman Argasoka diketahui oleh Indrajit. Terjadilah peperangan antara keduanya, Anoman berhasil dirantai oleh Indrajit.

Anoman dibakar di tengah alun-alun Negara Alengkadiraja. Api yang menjilat-jilat menyelimuti dirinya, dimanfaatkan oleh Anoman untuk membakar Kraton Alengka beserta isinya.

“Bagaimana kiprah Anoman sebagai duta pinilih, kita saksikan bersama kisah Ramayana dalam episode Anoman DUta,” ujar sutradalang Ki Agung Sudarwanto SSn MSn.

Pertunjukan Fragmen anoman duta ini juga menjadi momen untuk memperkenalkan ragam bermain musik gamelan. “Pementasan ini merupakan latihan kolaborasi dan mensugesti kepekaaan jiwa dan raga. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan lagu atau gending dolanan seperti Pepiling, Nyuwun Pangestu, Yamko Rambe Yamko, Apuse Kokondao, Berkibarlah benderaku, dan Garuda Pancasila,” ungkap Ki Agung

Jibril, salah seorang siswa kelas 5 yang memerankan tokoh Anoman berpendapat, kegiatan ini mampu meningkatkan olah rasa, kreatif, gigih, fokus, disiplin dan kerja sama. “Serta tidak kalah pentingnya saya merasa senang mampu mempraktikan STAF (Siddiq, Tabligh, Amanah, Fatonah) dalam diri jiwa anoman,” ujarnya.

Dalam bincang-bincang di akhir kegiatan, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Sri Sayekti SPd MPd mengucap syukur. “Alhamdulillah tim kesenian SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mendapatkan kesempatan untuk tampil. Kesempatan ini merupakan penghargaan sekaligus menjadi sarana untuk menunjukkan kemampuan anak-anak setelah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler seni karawitan, pedalangan dan tari. Harapannya dengan kegiatan ini semakin maksimal penggunaan alat kesenian dan sebagai alat pembentukan pendidikan karakter serta wahana rerekreasi seni bagi anak-anak,” ujarnya.

Selesai pementasan, para pemeran pementasan anak-anak berfoto bersama dengan Muhadjir, Sri Sayekti, Direktur Kesenian Kemdikbud Restu Gunawan, dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!