31.5 C
Jakarta

UMS Tingkatkan Akurasi Penataan Wilayah Boven Digoel

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) bagi tim Penegasan Batas Daerah Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 8-9 Desember 2025, dan diikuti dua aparatur dari Pemda Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua Selatan – Bagian Tata Pemerintahan.

 

Kegiatan pelatihan diikuti oleh Barcis Thesia, S.STP, Kepala Sub Bagian Administrasi Kewilayahan, serta Petrusi Guiti, staf pada Bagian Tata Pemerintahan. Keduanya ditugaskan untuk memperkuat kemampuan teknis dalam pengelolaan data spasial guna mendukung proses penegasan batas wilayah.

 

Pelatihan menghadirkan dua narasumber dari UMS, yaitu Dewi Novita Sari, S.Si., M.Sc., dan Aziz Akbar Mukhasyaf, Ph.D., dosen Fakultas Geografi UMS, serta Rudiyanto, S.Si., sebagai koordinator dan anggota Pusat Penelitian dan Inovasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Tropis (PROIMAKLIM). Materi yang diberikan mencakup SIG dasar, analisis data spasial, serta penerapan SIG terapan untuk kebutuhan kewilayahan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan Hibah Integrasi Tridharma (HIT) nomor 169/A.3-II/FG/II/2025.

 

Dalam pelatihan tersebut, Dewi Novita Sari menegaskan bahwa penguatan kapasitas teknis aparatur sangat penting untuk mendukung kebijakan kewilayahan Kabupaten Boven Digoel. “Sebelumnya kami telah meneliti menggunakan pendekatan deep learning dengan metode MCL dan CA–Markov untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Boven Digoel pada tahun 2034 dan 2044. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa teknologi geospasial sangat berperan penting dalam membaca arah perkembangan wilayah dan mendukung perencanaan tata ruang yang lebih akurat,” ujarnya, Selasa (9/12).

 

Dalam kegiatan tersebut, Barcis Thesia menyampaikan bahwa pelatihan SIG dari Geografi UMS menjadi langkah penting untuk menunjang agenda kerja pemerintah daerah. “Kami ingin melakukan percepatan penegasan batas kampung. Dengan kemampuan teknis yang lebih baik, kami berharap proses verifikasi dan pembaruan batas dapat dilakukan lebih cepat dan lebih akurat,” ujarnya.

 

Selama kegiatan, peserta mendapatkan pendampingan intensif melalui praktik pengolahan data vektor dan raster, pemetaan administratif, serta teknik analisis spasial yang relevan untuk penegasan batas daerah. Melalui pelatihan ini, UMS berharap pemerintah Kabupaten Boven Digoel dapat menghasilkan data batas wilayah yang lebih valid, akuntabel, dan mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!