MAKASSAR, MENARA62.COM, Prodi S3 Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Ujian Promosi Doktor perdana.
Kegiatan ini dihelat di Balai Sidang Muktamar 47, Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Selasa, 17 Januari 2023.
Mahasiswa S3 Ahmad Abdullah, mengangkat disertasi berjudul “Implementasi Pembinaan Nilai-nilai Spiritual Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kota Makassar”.
Tujuan penelitiannya yakni, mendeskripsikan implementasi nilai-nilai spiritual dilembaga pemasyarakatan, mengkaji pelaksanaan pembinaan nilai-nilai spiritual dan tahap perencanaan pelaksanaan, pengawasan, yang meliputi pembinaan akidah,ibadah, akhlak.
Studi ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan keunggulan data menggunakan observasi, wawancara, komunikasi analisis data.
Sumber data dari penelitiannya berasal dari kepala lapas, staf, dan pembina narapidana. Model penelitian yang dilakukan, adalah membaca, tilawah, zikir bersama, kajian bersama.
Hadir dalam sidang, Ketua sidang Prof Ambo Asse, Sekretaris sidang Prof Irwan Akib, promotor Prof Syamsudduha Saleh MAg, co promotor Prof Sabaruddin Garancang, Dr Maryam MThi, penguji utama 1 Dr Amirah Mawardi MSi, penguji utama 2 Dr M Ilham Muchtar MA, serta penguji eksternal Prof Musafir Pabbabari MSi.
Hadir dalam sidang, Ketua sidang Prof Ambo Asse, Sekretaris sidang Prof Irwan Akib, Dewan penguji Dr Amirah Mawardi, Dr Ilham Muchtar MAg, Prof Syamsudduha Sholeh MAg, dan Prof Musafir Pabbabari MSi, co promotor Prof Sabaruddin Garancang, dan Dr Maryam MThI.
Dalam ujian terbukanya, Ahmad Abdullah mengatakan perbedaan dari penggunaan kata narapidana dengan warga pidana.
“Narapidana dan warga pidana itu sama, filosofinya sama, warga pidana artinya warga yang harus dibina. Hanya penyebutan halus saja,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, ada beberapa tahapan. Tahapan awal dan tahapan lanjutan
“Tahapan awal, semua ada pengklasifikasian, tidak semua dalam tahanan itu orang jahat, ada yang baik masuk tahanan, itu dapat dilihat dari latar belakang,” ujarnya.
Ia juga menekankan perbedaan seorang tahanan dan narapidana.
“Ketika belum dijatuhi hukuman itu masih berstatus tahanan, kalau sudah divonis itu narapidana,” tukasnya.
Abdullah juga mengatakan bahwa orang yang beragama belum tentu memiliki pengalaman spiritual.
“Tujuannya semua sama, saya tinjau dari aspek kesadaran agama. Dari faktor psikologis juga umur. Ada banyak tahanan yang ketika saya meneliti itu ibadah-ibadahnya rajin dilakukan,” paparnya.
Abdullah juga mengatakan narapidana yang ditelitinya sudah ada yang menghafal Al-Qur’an.
“Ada sebanyak 160 orang yang aktif secara total. Yang dibina disini khusus beragama Islam, yang mualaf membutuhkan pendampingan khusus. Jadi yang dibina hanya orang-orang Islam yang mau sadar saja,” ucap Ahmad Abdullah.
Dikatakan juga bahwa dalam kata spritual ini, yang nanti akan melahirkan nilai akhlak, kasih sayang, dan kejujuran.
“Kalau orang yang memiliki spritual betul-betul akan melahirkan akhlak yang baik, dan justru dari nilai spiritual ini akan melahirkan kesopanan,” imbuhnya.
Dalam keputusan dewan penguji, Ahmad Abdullah berhasil lulus dengan hasil nilai 3.93 dengan predikat sangat memuaskan.
Prof Ambo Asse selaku ketua sidang mengucapkan selamat kepada Ahmad Abdullah.
“Saya menyampaikan atas nama Rektor, selamat kepada saudara Dr Ahmad Abdullah yang pada hari ini sukses melakukan ujian promosi. Dan terimakasih juga kepada dewan penguji semua,” ucapnya.
Turut hadir dalam Sidang Promosi Doktor tersebut, Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor IV Drs Mawardi Pewangi MPdI, serta sejumlah pejabat Unismuh.