26.1 C
Jakarta

Yandi Syukri Terima Surat Keputusan Profesor

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII), Prof Dr apt Yandi Syukri, SSi, MSi, Senin (19/10/2020), menerima Surat Keputusan (SK) Kenaikan Jabatan Akademik Profesor. SK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut diserahkan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Prof Dr Didi Achjari, SE, MCom, Akt.

Prosesi penyerahan dari Kepala LLDikti Wilayah V kepada Rektor UII, Prof Fathul Wahid ST, MSc, PhD di Kampus Terpadu UII dan live streaming melalui YouTube UII. Selanjutnya, Rektor UII menyerahkan kepada Prof Dr apt Yandi Syukri, SSi, MSi yang menjadi profesor ke 21 di lingkungan UII.

Didi Achjari mengatakan pertambahan guru besar ini merupakan suatu kebanggaan bagi LLDikti Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). UII merupakan penyumbang guru besar cukup banyak.

“Saya merasa senang, ada tambahan guru besar. UII memiliki stok lagi 55 Lektor Kepala hampir jadi profesor. Kalau itu terwujud, satu dua tahun ke depan luar biasa. Dikti dengan Permen 34/2020 misinya menekankan mutu pendidikan. Sehingga kehadiran banyak profesor diharapkan akan meningkatkan mutu pendidikan tinggi,” kata Didi.

Lebih lanjut Didi mengingatkan guru besar jangan menjadi beban kampusnya. Mungkin ada guru besar terus mintanya untuk dilayani. Tetapi guru besar seharusnya bisa mengangkat lembaganya. Guru besar mengajar dosen-dosen muda, mahasiswa S3 untuk melakukan penelitian bersama. Sehingga publikasi meningkat dan dapat kerjasama banyak dan perguruan tingginya berkembang.

‘Saya yakin Prof Yandi akan melakukan hal itu, akan membina yuniornya. Membina mahasiswa S3-nya, sehingga melahirkan guru besar-guru besar yang jago di pharmacychal. UII akan semakin dikenal misalnya, bisa membuat obat-obatan yang murah. Prof Yandi harus menjadi berkah bagi UII dan bangsa,” kata Didi.

Sementara Fathul Wahid mengatakan profesor merupakan kalangan elit di Indonesia. Data pada akhir 2019 menunjukkan dari 261.827 dosen, hanya 5.664 (2,16%) yang mempunyai jabatan akademik profesor. “Prof Yandi Syukri saat ini merupakan profesor ke-21 dengan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) yang masih mengabdi di UII,” kata Fathul Wahid.

Sebagai warga elit, lanjut Fathul, hal ini membawa dua implikasi. Pertama, harapan publik sangat tinggi kepada para profesor, sebagai pengembang ilmu pengetahuan yang mengawal standar akademik tertinggi. Kedua, karenanya, jabatan profesor seharusnya tidak dimaknai sebagai akhir perjalanan akademik. Justru, ini adalah momentum untuk lebih kontributif. Isu-isu publik pun perlu mendapatkan perhatian dan semakin ditekuni.

“Dalam kesempatan ini, saya mengajak semua profesor, terutama di Universitas Islam Indonesia, untuk ngemong orang lain, terutama yang lebih muda, untuk tumbuh dan berkembang. Dan, bukan sebaliknya, minta di-emong, dan membuat repot banyak orang,” kata Fathul.

Saat ini, UII memiliki dosen berpendidikan doktor sebanyak 198 orang atau 26 %, dari 735 dosen ber-NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional ). Mereka terdiri 21 Profesor, 55 Lektor Kepala, 88 Lektor, 29 Asisten Ahli, dan 5 Tenaga Pengajar. “Ada empat dosen yang telah diusulkan ke Guru Besar ke LLDIKTI/DIKTI Jakarta dan empat dosen yang sedang proses Guru Besar di lingkungan UII,” katanya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!