28.1 C
Jakarta

Yuk Berburu Beasiswa Pascasarjana dari Kemenristekdikti

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikti) terus mendorong para dosen untuk melanjutkan pendidikannya melalui berbagai program beasiswa. Tahun ini setidaknya disediakan 1000 Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) dan 150 Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN).

“Intinya kita terus mendorong agar para dosen melanjutkan pendidikannya sampai S3 atau program doctor, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi kita,” kata Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi John Hendri di sela World Education Expo Indonesia 2019 yang berlangsung di gedung Kemenristekdikti, Sabtu (9/3/2019).

Peluang beasiswa baik BPPDN maupun BPPLN tersebut bisa diperoleh melalui berbagai program beasiswa seperti beasiswa unggulan dosen Indonesia (BUDI) LPDP dan program PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul).

Baca juga:

Terkait Program PMDSU yang digulirkan pemerintah sejak 2013 diakui John jumlah peminatnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Program beasiswa tersebut bisa diperoleh dosen dari manapun baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Syaratnya memiliki nomor induk dosen nasional dan memenuhi persyaratan administrasi lainnya.

Beasiswa program PMDSU adalah beasiswa program percepatan pendidikan yang diberikan kepada lulusan Sarjana yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi seorang Doktor dengan masa pendidikan selama 4 (empat) tahun yang dibimbing oleh Promotor handal. Peserta PMDSU ini dituntut untuk dapat menghasilkan minimal 2 buah publikasi hasil riset di Jurnal Internasional.

ristek
Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi John Hendri

Program beasiswa PMDSU merupakan terobosan yang diinisiasi oleh Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti dalam rangka mencetak Doktor muda yang unggul untuk mengisi sumber daya dosen dan peneliti di Indonesia. Program ini mulai dikenalkan pada 2013 yang diikuti 57 peserta dan 6 perguruan tinggi negeri.

Dengan skema beasiswa yang beragam, John berharap para dosen terpacu untuk melanjutkan pendidikan magisternya menuju doktor. Karena bagaimana pun dosen harus memiliki penguasaan pengetahuan yang lebih baik terutama dari segi scientific. Ini menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Data menyebutkan dari 250 ribu dosen yang ada di Indonesia baru sekitar 48 ribu atau 20 persen saja yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan S3.

Diakui John Hendri, era revolusi industri 4.0 menjadikan perguruan tinggi sangat vital untuk mereduksi semua informasi dan menjaga marwah ilmu pengetahuan. Fungs-fungsi tersebut belum dipahami oleh semua dosen dan perguruan tinggi.

“Ada gap antara perguruan tinggi dan masyarakat. Ini yang harus kita selesaikan bersama. Masyarakat harus mengenal perguruan tinggi demikian pula sebaliknya,” lanjut John.

education expo
Dosen dan mahasiswa menyerbu World Education Expo Indonesia 2019 yang digelar di auditorium gedung Kemenristekdikti Senayan, Jakarta, Sabtu (9/3)

World Education Expo Indonesia 2019 menjadi momentum penting bagi masyarakat khususnya dosen untuk berkenalan dengan perguruan tinggi dalam negeri dan universitas asing. Mereka tidak harus pergi jauh untuk mendapatkan informasi yang valid terkait perguruan tinggi. Atau menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya untuk mencari tahu suatu perguruan tinggi.

Dalam even World Education Expo Indonesia 2019 juga digelar sharing session yang menampilkan diaspora Bagus Mulyadi yang saat ini menjadi pengajar di Nottingham University di Inggris. Bagus akan memberikan kiat-kiat jitu bagaimana sukses meraih beasiswa dan sukses menempuh studi doctoral.

“Tahun 2006 posisi saya masih mencari-cari beasiswa setelah saya lulus dari ITB. Alhamdulillah saya berhasil melanjutkan di Inggris dan saat ini dipercaya menjadi asisten professor di Nottingham University,” katanya.

Ia berharap para dosen dan pelajar mahasiswa yang tengah mencari program beasiswa untuk tidak pantang menyerah. Bekerja keras dan berdoa adalah kunci untuk meraih sukses.

World Education Expo Indonesia 2019 diikuti 54 perguruan tinggi/institusi dalam negeri dan 18 perguruan tinggi/institusi luar negeri.

Baca juga:

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!