PALANGKARAYA, MENARA62.COMMuhammadiyah terus berupaya memperkuat internasionalisasi kampus. Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad,Ph.D di sela-sela hari terakhir Rakornas, yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP), Ahad (24/11/2019).

Rakornas yang berlangsung sejak 22 November tersebut melibatkan 166 perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) terdiri dari 55 Universitas, 90 Sekolah Tinggi, 10 Akademi, 7 Institut, dan 4 Politeknik.

“Rakornas Bidang Kemahasiswaan di kampus UM Palangkaraya ini sebagai komitmen peneguhan kiprah Persyarikatan Muhammadiyah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tetap relevan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi global,” kata Prof Lincolin seperti dikutip dari Antara.

Ia menyebutkan, bangsa Indonesia yang harus tetap aktual dalam interaksi dan pergaulan global menuntut sumber daya manusia yang siap untuk berkolaborasi dengan bangsa-bangsa lain di dunia dalam tata hubungan internasional.

“Maka penguatan Internasionalisasi kampus 166 perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia menjadi penting agar para lulusan dari tingkat Diploma, Sarjana, Master dan Doktor di bawah pengelolaan Persyarikatan Muhammadiyah dapat maju bersama masyarakat internasional dengan kekuatan karakter sebagai bangsa yang menjadi tujuan pembelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan bagi para mahasiswa,” ucap Prof Lincolin.

Pada pembukaan Rakornas Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Aisyiah di kampus UMP di Palangka Raya, Jumat (22/11) siang, juga dilakukan penandatangan kontrak kerja sama pengelolaan “Muhammadiyah Online University (MOU)” antara Ketua Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad dengan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri.

Muhammadiyah Online University resmi diluncurkan pada Milad  ke-107 Tahun Muhammadiyah yang berlangsung pada 18 November 2019 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendi dan Mendikbud Nadiem Makarim serta sekitar 10 ribu undangan dan warga Persyarikatan Muhammadiyah utusan dari seluruh Indonesia.

Dipilihnya kampus Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP) sebagai tempat peneguhan penguatan pengelolaan perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah karena UM Palangkaraya dinilai sebagai salah satu kampus yang berkembang pesat dan akan menjadi kampus poros Indonesia masa depan.

Rektor UMP Dr.H.Sonedia,M.Pd menyatakan kesiapannya untuk membawa UMP sebagai “Kampus Poros Indonesia Baru” dengan berkolaborasi dalam pengelolaan kampus agar dapat mencetak lulusan Diploma, Sarjana dan Master yang relevan dengan tuntutan kebutuhan zaman.