32.5 C
Jakarta

TBM Lentera Pustaka: Embrio Wisata Literasi di Kaki Gunung Salak

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Banyak orang menganggap dan memahami bahwa, membaca adalah sebuah hobi. Padahal anggapan dan paham tersebut tidak tepat menurut Dr. Raghib As-Sirjani dalam bukunya yang berjudul “Spiritual Reading.” Menurut Dr. Raghib, membaca bukan sekadar hobi, tetapi membaca adalah kebutuhan primer. Oleh karena itu, Syarifudin Yunus lewat gerakan literasi yang kemudian dibentuk Taman Baca Masyarakat Lentera Pustaka, membuat pemahaman membaca ke jalan yang sebenarnya.

TBM Lentera Pustaka diresmikan pada 5 November 2017 lalu bertempat di Jl. Masjid Kp. Warung Loa, Desa Sukaluyu, (Kaki Gunung Salak), Bogor, Jawa Barat.

Tujuan didirikannya taman baca tersebut untuk mengajak dan menjadikan warga sekitar gemar membaca tidak sekadar bermain. Lewat obrolan singkat dengan Syarifudin Yunus, orang yang mendirikan sekaligus pemilik TBM Lentera Pustaka menuturkan, taman baca tersebut nantinya akan dijadikan lokasi wisata literasi sehingga bukan hanya anak-anak yang gemar membaca, tetapi setiap orang tua dari anak-anak tersebut juga tertular dengan kegemaran membaca buku di sekitar lokasi tersebut. “Jadi rencana saya ke depan tidak hanya TBM saja, tapi kampung ini akan saya jadikan tempat wisata literasi. Akan ada pos atau saung yang terdiri atas tiga tempat, yaitu tempat membaca puisi, tempat membaca cerpen, dan tempat bermain drama.”

Selain itu, kegiatan rutin di TBM Lentera Pustaka adalah kegiatan membaca setiap hari Rabu (15.30-17.30), Jumat (15.30-17.30), yang ditemani Wiwid dan Susi sebagai petugas pada hari itu, dan setiap Ahad dua pekan sekali yang dipimpin langsung oleh Syarif. “Kalo hari Ahad saya yang memimpin langsung. Saya menyebutnya laboratorium baca,” lanjut dosen jurnalistik Unindra dan pemerhati bahasa Indonesia itu pada kegiatan rutin TBM yang diadakan dua bulan sekali, Ahad (11/2/2018).

Setiap jadwal di atas, anak-anak yang sudah terdaftar di taman baca tersebut akan mengikuti kegiatan membaca dan beragam kegiatan literasi lainnya. Setiap kegiatan membaca tersebut akan dinilai oleh petugas yang mendampingi dan pada kegiatan rutin seperti siang tadi, aka nada penghargaan pada anak yang beprestasi dalam bidang membaca. Salah satu yang dinilai adalah paling banyak baca buku, rajin datang pada jam baca, punya pemahaman terhadap buku yang telah dibacanya, dan beberapa kriteria lainnya. Pada Januari 2018 ini, penghargaan diberikan pada seorang anak bernama Fajar sebagai anak yang memenuhi kriteria di atas.

Setiap kegiatan rutin seperti di atas, biasanya akan ada pengisi acara dari beberapa komunitas, seperti tadi siang ada Komunitas Ranggon Sastra Jakarta, dan Komunitas Wacana.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!