24.5 C
Jakarta

Binus University Dorong Mahasiswa Ikut Program Beasiswa SHARE Guna Tingkatkan Kapabilitas Lulusan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – European Union (EU) dan ASEAN memberikan kesempatan kepada para mahasiswa Binus University untuk ambil bagian dalam program beasiswa SHARE (European Union Support to Higher Education in the ASEAN Region). Melalui program SHARE, mahasiswa Binus University yang lolos dalam seleksi, akan mendapatkan pembiayaan penuh untuk kuliah maupun mengikuti program-program pelatihan dan pendidikan lainnya di universitas asing di kawasan ASEAN yang terhubung program SHARE.

“Terhubung dengan program SHARE menjadi bagian dari upaya yang dilakukan oleh Binus University untuk meningkatkan kemampuan kerja lulusan agar dapat bersaing baik ditingkat nasional, regional maupun global,” kata Rektor Binus University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M pada acara Binus-SHARE Seminar yang digelar di Hotel Le Meridien pada Selasa (22/11/2022).

Diakui Rektor untuk lolos dalam program beasiswa SHARE memang bukan masalah yang mudah. Karena baik pihak Binus University maupun universitas penerima, juga tim program SHARE, telah menetapkan kriteria yang cukup ketat. Namun semangat mahasiswa untuk mengikuti program ini cukup baik terbukti dengan banyaknya mahasiswa Binus University untuk mengikuti seleksi. Program beasiswa SHARE terbuka untuk semua mahasiswa Binus University dari berbagai program studi.

Selain melalui program beasiswa SHARE, Binus University lanjut Rektor juga memiliki program-program untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan. Beberapa diantaranya adalah program magang pada dunia industri, pertukaran mahasiswa, startup, studi independent hingga program riset. Program-program tersebut sifatnya belum wajib, sehingga hanya dibuka bagi mahasiswa yang berminat saja.

Meski demikian, pihak kampus terus mendorong mahasiswa untuk mengikuti program-program tersebut guna meningkatkan kemampuan diri. Mengingat dunia kerja yang akan dihadapi para mahasiswa, tentu terus dinamis dengan kompetisi yang makin ketat.

“Program SHARE juga sejalan dengan visi misi Binus University yang merupakan perguruan tinggi inernasional,” tambahnya.

Senada juga disampaikan Binus Global Director, Diah Wihardini. Menurutnya kesempatan untuk belajar di luar kampus bahkan belajar di luar program studi kini semakin terbuka lebar setelah Kemendikbudristek meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Program ini memberikan banyak pilihan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan diri dengan ragam pembiayaan yang ada,” kata Diah.

Pada program SHARE, Binus University sendiri diakui Diah telah turut ambil bagian dengan mengirimkan mahasiswanya ke sejumlah universitas di kawasan ASEAN seperti Kamboja, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Polandia. “Rata-rata dalam setahun ada 3 mahasiswa yang lolos dan ikut program SHARE. Jumlahnya saat ini ada 14 mahasiswa,” jelasnya.

BINUS-SHARE Seminar yang menghadirkan sejumlah narasumber

Sedang untuk mahasiswa asing yang belajar di Binus University tercatat ada 26 mahasiswa. Mereka berasal dari Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Rata-rata mereka belajar tentang IT dan ilmu bisnis yang memang menjadi keunggulan dari Binus University.

Pada kesempatan yang sama Dr Ursula Paintner, Director, Communication DAAD & SHARE Representative menjelaskan selain memberikan beasiswa untuk program magang dan study independent, program SHARE juga menawarkan pelatihan-pelatihan seperti Training of Trainer (ToT).

“SHARE berfokus pada kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lulusan perguruan tinggi di Kawasan ASEAN,” kata Ursula.

SHARE lanjutnya, adalah proyek yang didanai hibah Uni Eropa dengan tujuan menyeluruh untuk memperkuat kerja sama regional, meningkatkan kualitas, daya saing dan internasionalisasi institusi pendidikan tinggi di Kawasan ASEAN. Program SHARE dirumuskan bersama antara EU dengan ASEAN, hibah dana EU didanai oleh British Council, dengan nilai total mencapai 15 juta Euro.

“Proses seleksi program SHARE cukup kompetitif karena melibatkan system penjaminan mutu dan bekerjasama dengan badan atau organisasi yang compatible,” jelasnya.

Sementara itu, Dr Guido Schnieders, Director DAAD Jakarta Office & SHARE Representative mengatakan Indonesia sendiri selama ini telah aktif dalam berbagai program beasiswa internasional yang digelar oleh negara-negara Uni Eropa seperti Belanda melalui program beasiswa Nuffic Neso atau program lain dari Jerman, Inggris dan sebagainya. “Kami mendorong internasionalisasi lulusan universitas di Indonesia dengan banyak program beasiswa baik berupa program kuliah penuh, magang, pertukaran mahasiswa, pelatihan dan lainnya,” tandas Schnieders.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!