31.1 C
Jakarta

Perkuat Kedaulatan NKRI di Tengan Ancaman Global

Baca Juga:

oleh Buya DR. H. Amirsyah Tambunan Sekretaris Jenderal MUI

BANGKA BELITUNG, MENARA62.COM Dewasa ini berbagai belahan dunia tengah menghadapi tantangan ekonomi, sosial politik yang dapat mengganggu bahkan mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setidaknya ada lima problem yang tengah dihadapi dunia  Islam bersama dunia Eropa, Barat; pertama, sikap permusuhan (antagonistik) yang terus berlangsung antara satu negara dengan negara lainnya seperti Rusia dan Ukraina, Zionist Israel dengan Palestina yang dapat mengganggu kedaulatan NKRI; kedua, perang dagang China dengan  Amerika Serikat yang hingga kini tengah berlangsung juga dapat membawa dampak negatif kepada Negara berkembang; ketiga, sikap  standar ganda dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diskriminatif; keempat, tengah berlangsung pelecehan nilai kemanusiaan (degradasi)  nilai-nilai kemanusiaan di berbagai negara; kelima,  berkembangnya anti Islam (Islamophobia) di berbagai belahan Eropa dan Barat.

Dalam konteks ini paling tidak terdapat lima  solusi merupakan rekomendasi yang dapat di lakukan dalam waktu jangka dekat dan jangka panjang; pertama, memperkuat sikap akomodatif berbagai negara (multilateral) sehingga terhindar dari berbagai pertentangan antagonistik); kedua, memperkuat kolaborasi perdagangan yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) berbagai negara; ketiga, mengajak berbagai negara di berbagai belahan dunia agar bersikap konsisten dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM); keempat, menjunjung tinggi kembali nilai-nilai kemanusiaan dengan menghidupkan  nurani kemanusiaan yang saling menghargai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab; kelima, memperkuat diplomasi Islam washatiyah melahirkan pemahaman dan sikap umat beragama yang ramah, Selama ini telah menjadi sikap resmi Majelis Ulama Indonsia (MUI) sebagai motor penggerak kemasyarakatan (harokah ijtimaiyah) dalam penguatan tatanan pradaban dunia (duwaliyah).

Kita perlu melihat keluar  (outward looking)  menjadi cermin kedalam (inward looking) dalam pengelolaan negara ini.

Jadi pemerintah jangan hanya berorientasi keluar, akan tetapi memberdayakan sumber-sumber daya untuk memperkuat kedaulatan NKRI kata buya Amisyah Tambunan dalam acara dialog dengan tema “Mengokohkan Kedaulatan Nasional di Tengah Geopolitik Global”.

Hal ini disampaikan dalam acara Ijtima’ Ulama (28/ 5/ 2024) di Pesantren Bahrul Ulum, Sungai Liat, Kab. Bangka, Provinsi Bangka Belitung dihadiri oleh 600 peserta seluruh Indonesia.

Di akhir paparan buya Amirsyah menutup ceramah berdasarkan ayat al-Qur’an Surat Ali Imran 140:

وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَٱللَّهُ لَا

يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ

Kami pergilirkan kekuasaan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.

Berbagai belahan dunia telah di tunjukkan Allah terjadi pergiliran kekuasaan Romawi jatuh, muncul peradaban Islam sampai Andalusia, spanyol sebagai saksi sejarah kejayaan Islam, akhirnya mengalami kemunduran karena terjadi pelanggaran  sunnatullah.

Begitu juga saat ini Amerika tengah menghadapi tantangan di dunia Barat akibat sikap antagonis yang terus melakukan penyerangan kepada Palestina di Gaza. Oleh sebab itu MUI bagian dari masyarakat dunia harus terus melakukan dialog untuk membentuk tatanan dunia baru bersama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan eropa yang aman, damai sesuai dengan watak Islam agama  damai menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin) pungkasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!