MAGELANG, MENARA62.COM – Deforestasi lahan yang semakin meluas mendorong Tim PKM-RSH Unimma untuk melakukan upaya mitigasi melalui penelitian sebagai bentuk kepedulian terhadap ekologi yang sangat penting bagi kebutuhan manusia. Alih fungsi lahan yang terus dibiarkan dapat menyebabkan bencana yang mengancam keselamatan masyarakat di sekitarnya. Untuk itu, dipilihlah model skema Green Waqf sebagai langkah mitigasi bencana dan upaya menjaga ekosistem darat di lereng Gunung Prau, tepatnya di Desa Genting Gunung, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Program yang diusung untuk mitigasi bencana ini adalah “Wakaf Tanam Sejuta Pohon”.
Green Waqf adalah sebuah konsep waqf (wakaf) yang difokuskan pada pelestarian dan perbaikan lingkungan, aset yang diwakafkan digunakan untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan lingkungan hidup, seperti penanaman pohon, konservasi hutan, dan kegiatan lainnya yang bertujuan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan memitigasi bencana alam.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Sosial Humaniora (RSH) ini dilaksanakan oleh Tim dari Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) yang terdiri dari lima Mahasiswa Ika Fitri Handayani (Ketua tim), Afina Taraika Fadlin, Mohammad Arief Rahmatullah, Najmah Nafisah, Yusuf Yudha Satria oleh satu dosen pendamping Fahmi Medias, MSI.
Pada tanggal 17-19 Mei 2024, Tim PKM-RSH melaksanakan penelitian yang melibatkan berbagai pihak, termasuk LazisMu Kabupaten Kendal, Kelompok Tani Gunung Rejeki, Kementerian Pertanian Provinsi Jawa Tengah, serta masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik dalam upaya mitigasi bencana di kawasan tersebut.
“Kami menggunakan lahan milik petani agar nantinya ada yang merawat pohon-pohon alpukat ini, tentunya dengan beberapa perjanjian dengan petani di sini, dengan pola kerjasama dan pola pembagian hasil,” ungkap Sutiyono, mengenai penggunaan lahan milik petani di Genting.
Sutiyono, yang juga menjabat sebagai Ketua LazisMu Kabupaten Kendal dan Ketua Kelompok Tani Gunung Rejeki, menyatakan bahwa kegiatan ini berawal dari keprihatinan terhadap bencana yang datang silih berganti, mulai dari banjir hingga tanah longsor sekaligus diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani.
“Jadi ini yang membedakan penghijauan di tempat lain, penghijauan disini dilaksanakan bersama petani. Jadi petani menanam di tempat sendiri dan petani akan merawatnya,nantinya petani akan mendapatkan keuntungan 50 persen selama 12 tahun. Tahun ke-13 sudah menjadi milik petani. dan ditahun ini masih menjadi puncak panennya” tambahnya.
Melalui upaya “Wakaf Tanam Sejuta Pohon,” diharapkan mitigasi bencana di lereng Gunung Prau dapat terwujud dengan baik, serta keseimbangan ekosistem di daerah tersebut dapat terjaga. Tim PKM-RSH Unimma berharap bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat dan lingkungan sekitar.
Tentang LAZISMU Kendal
LAZISMU Kabupaten Kendal adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.
Tentang Kelompok Tani Gunung Rejeki
Kelompok tani Gunung Rejeki merupakan suatu wadah bagi para petani untuk berkumpul, bertukar pikiran, dan bekerjasama dalam mengembangkan usaha tani di desa Gunung Genting, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Tentang Program Wakaf Taman Sejuta Pohon
Program wakaf tanam sejuta pohon ini lahir untuk solusi dari kendala bencana yang diinisiasi oleh Lazismu Kab. Kendal. Program ini telah berjalan dari tahun 2021 dengan jumlah pohon yang sudah ditanam sebanyak 2.100 pohon alpukat. alasan dipilihnya pohon alpukat karena multifungsi, dari akarnya bisa mengikat tanah dan air dan pasarannya yang luas serta potensial. Lazismu sekaligus berperan sebagai pengelola dana. (*)
—