30.9 C
Jakarta

Ahmad Muhibbin Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen Pendidikan UMS, Paparkan Cermin Kualitas AUM Pendidikan

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengukuhkan Prof. Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si., sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Pendidikan. Pengukuhan ini dilakukan pada Sidang Senat Terbuka yang berlangsung di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Senin (23/12/2024).

Dalam orasi ilmiahnya, Muhibbin mengangkat tema “School Well Being dan Student Well Being: Cermin Kualitas AUM Pendidikan.” Ia menyoroti pentingnya kesejahteraan sekolah dan siswa sebagai indikator utama kualitas pendidikan.

“Pengembangan kualitas sumber daya manusia hanya bisa dicapai melalui pendidikan. Abai terhadap kualitas pendidikan berarti abai terhadap masa depan,” tegasnya.

Muhibbin menjelaskan bahwa kualitas pendidikan yang sejati ditandai dengan munculnya gairah dan harga diri di lingkungan sekolah. Menurutnya, sekolah bermutu adalah sekolah yang mampu menghadirkan gairah dalam belajar mengajar.

“Siswa harus bergairah dalam belajar, guru harus bergairah dalam mengajar, dan seluruh warga sekolah termasuk tenaga kependidikan dan satpam harus bergairah dalam melayani kegiatan belajar mengajar,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan dalam pengamatannya banyak siswa dan guru yang kurang antusias dalam kegiatan sekolah. Pada survei yang dilakukannya, dia mendapatkan hasil bahwa mata pelajaran yang banyak disukai murid merupakan mata pelajaran olahraga.

“Kenyataannya, siswa juga tidak bergairah saat olahraga, meskipun banyak yang mengaku olahraga adalah mata pelajaran favorit. Wajah siswa justru terlihat lebih ceria saat bel tanda akhir pelajaran berbunyi,” ungkapnya dengan nada reflektif.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Muhibbin menawarkan pendekatan Student Well-Being dan School Well-Being. Ia menegaskan bahwa kedua konsep ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menyenangkan, relevan, dan adaptif.

Student Centered Learning harus menjadi pendekatan utama dalam pembelajaran agar siswa lebih aktif terlibat, sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kualitas tidak selalu berarti mahal.

“Yang mahal belum tentu berkualitas. Pendidikan berkualitas adalah yang mampu menghadirkan gairah dan harga diri bagi peserta didiknya,” katanya.

Menurut Muhibbin, proses pembelajaran harus dirancang agar menyenangkan dan memotivasi siswa untuk terus berkembang.

School Well-Being yang disampaikan mengacu pada kesejahteraan lingkungan sekolah secara menyeluruh, meliputi kondisi fisik, mental, sosial, dan emosional seluruh warga sekolah. Sementara itu, Student Well-Being menitikberatkan pada kesejahteraan siswa yang mencakup aspek fisik, emosional, sosial, dan akademik. Keduanya menjadi dasar penting dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Dalam implementasinya, AUM pendidikan menerapkan prinsip-prinsip integrasi spiritual dan akademik, menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, serta memberikan dukungan kesehatan mental dan fisik. Selain itu, pemberdayaan sosial yang relevan dan kurikulum adaptif juga menjadi bagian dari pendekatan ini.

Kesimpulan yang disampaikan oleh Guru Besar Ilmu Manajemen Pendidikan UMS itu menegaskan bahwa kesejahteraan lingkungan sekolah (School Well-Being) dan siswa (Student Well-Being) adalah kunci utama dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu.

“Dengan prinsip spiritual, akademik, dan pendekatan menyeluruh, AUM pendidikan mampu menghadirkan suasana belajar yang menggairahkan, bermakna, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Dalam momen tersebut, UMS mengukuhkan tujuh guru besar sekaligus. Tujuh Guru Besar UMS tersebut adalah Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Geografi; Prof. Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan; Prof. Ir. Tri Widodo Besar Riyadi, M.Sc., Ph.D., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Pembentukan Logam dan Material Maju; serta Prof. Dr. Ambarwati, M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, M.T., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendekatan dan Konsep Arsitektur Islam. Prof. Apt. Erindyah R. Wikantyasning, M.Si., Ph.D., menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Farmasetika dan Teknologi Farmasi. Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Agus Dwi Anggono, M.Eng., Ph.D., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Nanofluida.(*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!