30.1 C
Jakarta

139 Fisioterapis UMS Lulus 100% First Taker Uji Kompetensi Nasional

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan pengambilan Sumpah Profesi Fisioterapis Mahasiswa Prodi Profesi Fisioterapis Angkatan VIII – Tahun Ajaran 2023/2024.

Program Profesi Fisoterapis UMS kali ini melahirkan sebanyak 139 fisioterapis dan lulus dengan menyandang predikat cumlaude. Ketua Program Profesi Dwi Rosella Komalasari, PhD., Ftr., menyampaikan juga bahwa pada angkatan ke-8 ini, seluruh mahasiswa lulus 100% pada UKOMNAS CBT dan OSCE first taker.

Di hadapan wali dan orang tua fisioterapis UMS, Dekan FIK UMS Dr. Umi Budi Rahayu, M.Kes., menyampaikan bahwa anak-anak telah siap bekerja karena Fisioterapi UMS telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan, klinik, dan rumah sakit.

“Pada dua hari terakhir ini kita juga ada job interview. Kami sangat berterima kasih sekali ada beberapa perusahaan maupun klinik baik itu nasional atau internasional telah kita undang ke sini untuk ananda semua yang berminat di beberapa perusahaan, klinik, atau rumah sakit yang bekerja sama dengan kita,” tuturnya saat memberikan sambutan pada pengambilan Sumpah Profesi Fisioterapis UMS, Selasa (24/12/2024) di Ballroom The Alana Hotel, Solo.

Dekan FIK UMS itu juga mengungkapkan agar para orang tua tidak perlu khawatir apabila anak-anaknya memilih untuk bekerja di luar karena saat ini teknologi sangat maju terutama dalam komunikasi.

“Jadi biarkan mereka melalang buana untuk meraih cita-citanya,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Parmono Dwi Putro, S.Ft., Ftr., M.M., menyampaikan bahwa sumpah profesi ini bukan hanya merupakan seremonial, tetapi menjadi langkah baru untuk menjadi khalifah fil ard, memakmurkan bumi.

Selain itu, isu terkini bahwa Kementerian Kesehatan itu mendorong untuk mengubah mindset pengobatan yang selama ini menggunakan kuratif pengobatan, bergeser menjadi promotif dan preventif.

Parmono juga ikut bangga karena UMS menunjukkan perannya dengan meluncurkan program komunitasnya yang luar biasa.

“Di Peraturan Menteri Kesehatan 65 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi mempersyaratkan teman-teman yang di Puskesmas itu adalah pendidikannya adalah pendidikan profesi. Karena yang dihadapi itu adalah orang-orang yang harus berani membuat decision making,” tutur Ketua Umum IFI itu.

Keputusan-keputusan itu, lanjutnya, hanya boleh dilakukan oleh profesi ataupun dari diploma tetapi dengan keterampilan tambahan dengan mengikuti workshop atau lainnya.

Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si,. yang hadir pada kesempatan tersebut mengamanatkan kepada fisioterapis baru ini agar dapat membangun bangsa dengan kembali di daerah masing-masing dan tanpa memandang perbedaan, sebagaimana sebuah kampus unggul.

“Ketika nanti anda sudah bekerja di manapun tetap harus memberikan penguatan kepada nilai-nilai kebaikan yang harus kita berikan kepada masyarakat luas tanpa memandang perbedaan, perbedaan agama, suku,” ujarnya.

Sofyan Anif juga menyampaikan bahwa integritas itu sangat penting, salah satu bentuk integritas adalah kejujuran.

Di hari yang membahagiakan tersebut Fisio Ery Fersiana Safitri yang menjadi lulusan terbaik berdasarkan skor UKOMNAS CBT menyampaikan kesannya ketika berkuliah di Profesi Fisioterapis UMS.

“Kami semua merasa bangga dan bersyukur bisa menuntut ilmu di prodi Profesi Fisioterapis UMS, kami juga mengucapkan terima kasih atas kesabaran bapak-ibu dosen maupun clinical educator dalam membimbing kami,” tuturnya.

Dia juga mengucapkan selamat kepada teman-temannya yang sekarang secara resmi telah menjadi fisioterapis. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!