29.2 C
Jakarta

Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq Ungkap Peran Pondok Shabran UMS dalam Mencetak Intelektual Muslim

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus menunjukkan perannya sebagai kawah candradimuka bagi intelektual Muslim. Dengan mengintegrasikan pendidikan tinggi dan pendidikan berbasis pesantren, Pondok Shabran menjadi wadah strategis dalam membentuk kader-kader Muslim yang memiliki kompetensi akademik, kepemimpinan, serta spiritualitas yang kuat.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Republik Indonesia, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.Si., alumni Fakultas Agama Islam (FAI) UMS yang lulus pada tahun 2002 itu menegaskan bahwa Pondok Hajjah Nuriyah Shabran memiliki kontribusi besar dalam mencetak intelektual Muslim yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dan pemahaman Islam yang mendalam.

“UMS dengan Pondok Hajjah Nuriyah Shabran telah membangun ekosistem pendidikan yang unik, di mana mahasiswa tidak hanya dibekali ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai keislaman yang menjadi dasar dalam membangun peradaban,” ujarnya Selasa (11/3/2025).

Memasuki lingkungan UMS dan Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, Fajar menemukan ekosistem akademik yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Budaya diskusi yang kuat dan dorongan untuk berpikir kritis membawanya aktif dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Selain IMM, Fajar juga aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas, hingga BEM Universitas. Ia percaya bahwa kepemimpinan mahasiswa adalah laboratorium untuk membentuk karakter, wawasan, dan jaringan sosial yang akan bermanfaat di masa depan.

“Keunggulan dari Pondok Shabran ini terletak pada sistem pendidikannya yang holistik. Mahasiswa mendapatkan pembelajaran berbasis kurikulum universitas, sekaligus pendalaman ilmu keislaman yang komprehensif,” tegasnya.

Hal ini, menurutnya dapat memberikan keuntungan besar bagi para santri dalam mengembangkan pola pikir kritis yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Selain itu, lingkungan yang kondusif serta bimbingan dari para ulama dan akademisi berpengalaman menjadikan Pondok Shabran sebagai tempat ideal bagi calon intelektual Muslim.

Sebagai bagian dari UMS, Pondok Hajjah Nuriyah Sobron juga memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan jaringan intelektual. Mahasiswa didorong untuk aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan sosial, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Di Pondok Shabran, mahasiswa dibimbing untuk menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan jiwa kepemimpinan yang tinggi,” tambah Wamendikdasmen RI itu.

Alasan untuk memilih kuliah di UMS dan bergabung dengan Pondok Hajjah Nuriyah Sobron sangat jelas. Selain memiliki reputasi akademik yang kuat, UMS juga menawarkan lingkungan pendidikan yang berbasis nilai-nilai Islam dengan sistem pembelajaran yang terintegrasi.

Bagi dia, mahasiswa yang menempuh pendidikan di UMS sekaligus mondok di Shabran akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam, baik secara akademik maupun spiritual. Keuntungan lainnya adalah akses ke berbagai fasilitas pendidikan yang lengkap, serta komunitas akademik yang suportif dalam pengembangan diri.

Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, Pondok Hajjah Shabran terus berkomitmen untuk mencetak intelektual Muslim yang siap menghadapi tantangan global.

“UMS melalui pondok ini tidak hanya mendidik mahasiswa menjadi lulusan yang kompetitif, tetapi juga individu yang memiliki visi keislaman yang kokoh dalam membangun masyarakat dan bangsa,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!