BOYOLALI, MENARA62.COM– Setelah Tuban, Jatim, kini Suli 5 berekspansi ke kota Boyolali, Jawa Tengah. Perusahaan air minum kemasan tersebut merambah pasar Jawa Tengah melalui bendera PT Wini Sendang Abadi (WSA) yang merupakan franchise dari PT. Suryatama Cemerlang Abadi (SCA) sebagai holding company AMDK Suli 5.
Dengan adanya AMDK Suli 5 di Boyolali ini, Suli 5 akan melakukan penetrasi–ke segmentasi pasar di Solo Raya dan sebagian wilayah Semarang.
Direktur Utama PT SCA Asep Salwani dalam acara peletakkan batu pertama AMDK Suli 5 di Boyolali, menegaskan, animo masyarakat untuk mendirikan pabrik AMDK Suli 5 semakin tinggi. Hal ini tidak lepas dari konsep bisnis yang ditawarkan oleh PT SCA yang berorientasi pada ekonomi keumatan dengan pendekataan ta’awun.
“Inilah mengapa- saat ini PT SCA sebagai holding company telah mendirikan 9 perusahaan di berbagai daerah,”paparnya, kemarin.
Selain itu dalam soft launching pendirian AMDK Suli 5 Boyolali, Asep menuturkan, mengusung konsep bisnis syirkah home industri. Artinya dalam bisnis AMDK ini mengusung nilai-nilai ekonomi syariah untuk saling berkerjasama dan saling berbagi dalam profit dan lost sharing.
Nilai-nilai ini yang diusung dalam syirkah home industri, dimana bukan hanya sekedar bersyirkah dalam kepemilikan saham tapi juga bersyirkah dalam meningkatkan pendistribusian penjualan. Dengan demikian, masing – masing untuk berkerjasama dalam meningkatkan keuntungan dalam berbisnis.
“Watak dan konsep inilah yang dikembangkan dalam syirkah home industri–yang kini dikembangkan dalam AMDK Suli 5 di Boyolali,” lanjutnya.
AMDK Suli 5 adalah konsep bisnis yang konkrit yang dijalankan oleh para jamaah Muhammadiyah dalam mengaktualisasikan ekonomi dalam pilar ketiga Muhammadiyah. Apalagi–besarnya jumlah para jamaah Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadikan peluang market bisnis AMDK untuk dikembangkan.
Sementara itu Direktur Operasional dan Produksi PT SCA Suryanto, menambahkan, bahwa–bisnis AMDK Suli 5 adalah kegiatan usaha dari, untuk dan oleh Muhammadiyah. Hal ini nampak pada kepemilikkan saham yang dimiliki oleh perusahaan AMDK Suli 5 yang paling besar adalah Muhammadiyah seperti PWM, PDM dan PCM. Sisanya adalah investor yang merupakan warga Muhammadiyah. Selain itu juga untuk Muhammadiyah, dimana warga Muhammadiyah dengan adanya Suli 5 sebagai konsumsi untuk memperoleh air minum yang sehat dan sekaligus mendorong kegiatan ekonomi.
“Kita ingin memberikan sumbangsih dari keuntungan bisnis Suli 5 untuk kepentingan dakwah Muhammadiyah. itulah mengapa kami komitmen dengan bisnis ini,”paparnya.
Dengan adanya-pabrik AMDK Suli 5, Suryanto, berharap agar benar-benar dimanfaatkan oleh Muhammadiyah dan warga masyarakat dalam mengembangkan bisnis berbasis jejaring keumatan. Apalagi dalam peryataannya, Suryanto, sangat jelas sekali dalam memaparkan prosentasi keuntungan bersih 20 persen diberikan kepada Muhammadiyah, belum juga hibah royalti 2 yang diberikan kepada PDM dan PCM dengan demikian bisnis AMDK Suli 5 bisa dijadikan sebuah role model bisnis di Muhammadiyah.
“Untuk itu–kami menggajak kepada warga Muhammadiyahh untuk saling sinergi dalam membangung bisnis AMDK Suli 5, bahkan saya mentargetkan setiap PDM kedepan harus ada pabrik-pabrik AMDK Suli 5,” ucapnya. (Agus Y)