SEMARANG – Gagal tembus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalurSNMPTN dan SBMPTN? Jangan menyerah, karena PTN masih menyediakan seleksi mahasiswa baru melalui jalur mandiri. Kuota bangku yang disediakan melalui jalur ini cukup besar mencapai 30 persen.
“Jadi masih ada peluang melalui jalur mandiri yang dibuka oleh sejumlah PTN,” kata Menristekdikti Mohamad Nasir saat meninjau SUM Undip Sabtu (14/7).
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 126 Tahun 2016 telah mengatur pola penerimaan mahasiswa baru di PTN, meliputi jalur SNMPTN, SBMPTN dan Seleksi Mandiri.
Seleksi Ujian Mandiri (SUM) Universitas Diponegoro (Undip) yang dilaksanakan di Kampus Undip Tembalang, Semarang, Sabtu (14/7). SUM Undip diikuti sekitar 31.610 pendaftar untuk memperebutkan 2.359 kursi. Lokasi tesnya di 21 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ini pendaftarnya saya rasa sangat tinggi sekali. Dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 26 ribu sehingga naik sebesar 25%,” terang Nasir usai meninjau peserta ujian di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip Tembalang.
Dikatakan Nasir, seleksi mandiri tetap digelar karena di dalam penerimaan mahasiswa baru ada beberapa faktor dimana kuota SBMPTN maupun SNMPTN mungkin tidak terpenuhi.
“Mungkin diterima di perguruan tinggi lain seperti perguruan tinggi kedinasan sehingga meninggalkan SBMPTN atau SNMPTN,” sebutnya.
Untuk itu, dikatakan Nasir, Kementerian memfasilitasi PTN untuk menyelenggarakan seleksi mandiri dengan ketetapan yang diserahkan pada PTN masing-masing dengan daya tampung maksimal 30%.
“Hal ini supaya tidak ada kursi kosong di kampus. Tapi PTN tetap dibatasi karena arahan presiden PTS (Perguruan Tinggi Swasta) juga harus berkembang. Karena masalah APK kita yang masih rendah yaitu 31,5%. Maka harus didorong ke depan agar meningkat melalui PTS,” terang Nasir.
Nasir juga mengapresiasi Undip yang telah melaksanakan seleksi mandiri dengan jumlah pendaftar yang banyak. Menurut Nasir, seleksi mandiri ini merupakan upaya yang dilakukan Undip untuk mempertahankan NKRI.
“Jangan sampai yang diterima hanya yang lokal saja, tapi di seluruh lokasi tes,” harap Nasir.