24.4 C
Jakarta

Promosikan Film Indonesia, FFI Kembali Gelar Penghargaan Piala Citra

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Komite Festival Film Indonesia (FFI) kembali meluncurkan penghargaan Piala Citra. Tahun ini, penghargaan Piala Citra 2019  ini tetap mengusung tema besar #FilmBagusCitraIndonesia.

Dalam siaran persnya Senin (23/9/2019), Lukman Sardi, Ketua Komite FFI 2018-2020 menjelaskan penghargaan Piala Citra adalah ikhtiar bersama mencari, memilih, dan mempromosikan film-film dan kerja artistik terbaik sepanjang tahun yang dapat merepresentasikan pencapaian tertinggi perfilman Indonesia di tingkat nasional dan lingkup dunia.

“Komite FFI sudah mempersiapkan rangkaian acara untuk memeriahkan Piala Citra 2019,” kata Lukman Sardi.

Memeriahkan FFI 2018-2020, Lukman menyampaikan akan banyak program acara yang dirancang untuk  mendekatkan FFI dengan masyarakat. Salah satunya, pemutaran film di berbagai lokasi sekitar stasiun MRT.

“Ada pula Duta Piala Citra 2019, yakni juru bicara yang dipilih untuk memperkuat posisi Piala Citra di masyarakat. Mereka adalah Laura Basuki, Tara Basro, Chicco Jericho, dan Gading Marten,” sambungnya.

Bersama Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Komite FFI lanjut Lukman, melakukan evaluasi untuk mencari tahu apa yang harus diperbaiki tahun ini. Terutama yang penting adalah penilaian, supaya dapat menghasilkan yang lebih baik lagi.

“Tugas Komite FFI pertama ini membentuk fondasi. Tentunya perlu proses, tapi kita pastikan akan diperkuat dengan organisasi yang lebih rapi,” katanya.

Menandai penyelenggaraan ke-39, Komite FFI melalui penghargaan Piala Citra ingin semakin mengukuhkan posisinya sebagai otoritas kualitas film Indonesia. Misi tersebut tertuang dalam tema besar #FilmBagusCitraIndonesia. Hal itu tercermin melalui tiga kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian, yaitu gagasan dan tema, kualitas estetika, serta profesionalisme.

Setelah dua tahun sebelumnya menerapkan sistem baru, penilaian semakin diperkuat dengan penambahan proses seleksi. Tahun ini dibentuk tim seleksi yang berisikan kurator dari berbagai profesi, yaitu akademisi, jurnalis, dan pekerja film. Mereka bertugas menyeleksi seluruh film yang lulus sensor dan ditayangkan di bioskop Indonesia untuk dikerucutkan menjadi daftar pendek berisi sekitar 30-50 film.

ilm-film terpilih ini jelas Lukman, kemudian akan dinilai oleh asosiasi profesi untuk menetapkan nominasi dalam beberapa kategori. Pemilihan pemenang kemudian akan dilakukan dengan mekanisme voting oleh anggota FFI yang mengkonfirmasikan diri untuk ikut voting tahun ini.

Film yang berhak mengikuti seleksi adalah film yang sudah ditonton di bioskop periode 1 Oktober 2018 – 30 September 2019 (umum/ berbayar/ pemutaran khusus). Berikutnya akan diumumkan nama-nama yang terdapat dalam tim seleksi, juga berbagai kegiatan lain yang akan dilakukan menuju Piala Citra 2019.

Di bulan Oktober, Festival Film Indonesia bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, akan melakukan kegiatan di Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) untuk pemutaran film, temu sapa dan realisasi pengembangan pendanaan. Pemutaran film akan diisi oleh film-film Indonesia yang mendapatkan nominasi Piala Citra dari tahun 2015 – 2018.

Sedangkan temu sapa akan menghadirkan para sineas dan bintang film dari para kompetitor tahun ini. Para sineas dan bintang film akan melakukan temu sapa dengan pengunjung PKN dan bercerita sedikit mengenai film mereka.

Di bulan November, Festival Film Indonesia akan mengadakan Malam Pengumuman Nominasi dan eksibisi Piala Citra 2019. Setelahnya dilakukan pemutaran film nominasi Piala Citra 2019 dan temu sapa di 3-5 kota yang memiliki bioskop dan sekolah seni.

Selain itu, selama bulan Desember menuju malam penghargaan Piala Citra 2019 akan dilaksanakan pemutaran film yang diadakan di berbagai ruang sekitar MRT. Detail mengenai berbagai kegiatan akan dikabarkan dalam rilis berikutnya.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1955, Festival Film Indonesia (FFI) digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman sendiri bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!