JAYAPURA, MENARA62.COM— (6/10/2019) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Jayapura menyelenggarakan pengajian resolusi konflik di aula SMP Muhammadiyah Jayapura. Pada kesempatan kali ini pengajian diisi oleh Naibul Umam dari MDMC PP Muhammadiyah yang menyinggung soal kepentingan Muhammadiyah dengan mendirikan lembaga penanggulangan bencana atau MDMC (Muhammadiyah Disaster Managament Center).
Pengajian kali ini agak istimewa bersamaan dengan momentum kejadian konflik sosial di Wamena dimana ribuan warga harus menjadi pengungsi di berbagai tempat di Jayapura. Maka Naibul Umam menjelaskan adanya MDMC dalam menangani penanggulangan bencana termasuk masalah konflik sosial bahwasanya adalah Muhammadiyah memandang penting urusan penanggulangan bencana sebagai bagian dari mewujudkan maksud dan tujuan Muhammadiyah “Eksistensi MDMC sangat ditentukan oleh komitmen warga Muhammadiyah dalam menjalankan kerja – kerja kemanusiaan dimanapun berada karena kita semua sejatinya adalah relawan Muhammadiyah,” demikian salah satu isi ceramahnya.
Dalam ceramahnya, Naibul Umam juga menyebutkan bahwa MDMC sendiri telah menerbitkan buku Fiqih Kebencanaan yang menjelaskan konsepsi teologis dan praksis – implementatif penanggulangan bencana. Buku yang telah disahkan oleh Majelis Tarjih ini disusun bersama MDMC dan diterjemahkan dalam Bahasa Inggris yang akhirnya mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan sebagai pedoman umat islam dalam memaknai bencana sekaligus mekanisme mengelola risiko bencana.
Naibul Umam sedikit mengulas apa isi dari Fiqih Kebencanaan bahwa bencana bisa menjadi wahana muhasabah “Masih banyak kesalahan dalam mengelola hubungan manusia dengan alam. Allah SWT telah menunjukkan tanda – tandanya (sebagai ayat kauniyah) yang kasat mata bisa kita deteksi tetapi kerap kita ini abai dengan tanda – tanda alam tersebut dan sering terlambat mengantisipasinya,” terang Umam tadi pagi.
Pengajian Ahad pagi kali ini dihadiri kurang lebih 100 jamaah warga Muhammadiyah dari beragam unsur pimpinan, majelis/lembaga dan ortom. Menurut penuturan H. Sukaryanto Ketua PDM Kota Jayapura bahwa pengajian ini diselenggarakan setiap Ahad pagi dan telah berlangsung selama kurang lebih lima tahun. Pengajian juga dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi dan konsolidasi warga Muhammadiyah di Kota Jayapura.
“Kami menyadari bahwa sekarang ini potensi Muhammadiyah semakin terlihat ditandai dengan semakin banyaknya jumlah AUM (amal usaha Muhammadiyah) yang berdiri di Kota Jayapura. Oleh karena itu untuk memupuk komitmen dan sekaligus peningkatan wawasan keagamaan warga Muhammadiyah maka pengajian ini kami selenggarakan secara rutin,” demikian penjelasannya.
Dalam kesempatan ini Suparman selaku Koordinator Poskor Muhammadiyah mengajak jamaah pengajian untuk membantu kegiatan penanganan pengungsi dengan melakukan penggalangan dana. “Mari kita gelorakan gerakan infaq dan sodaqoh melalui Lazismu untuk mendukung program penanganan pengungsi. Kita harus menyadari bahwa situasi dan kondisi yang tidak menentu ini. Sehingga Muhammadiyah harus bisa mengantisipasi berbagai hal,” tegasnya.
Selesai pengajian acara dilanjutkan dengan pelatihan manajemen bencana bagi relawan Muhammadiyah Jayapura. Diperkirakan 30 peserta akan mengikuti kegiatan ini sejak pagi hingga sore dan akan dilanjutkan esok hari. (nu1102)
Reporter: Azza
Fotografer: Tim Media MDMC