JAKARTA, MENARA62.COM — Indonesia Memiliki Kemampuan Mendeteksi Covid-19. “Berdasarkan dari peninjauan saya di Laboratorium Badan Penelitian Penyakit Inveksi, Kemenkes; serta penjelasan para penelitinya, Lembaga ini sudah mampu mendeteksi Virus Corona atau Covid-19,” ujar Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, Sabtu (29/2/2020) malam.
Ia menjelaskan, perlu diketahui lembaga ini sudah bekerja sama dengan CDC (Center for Disease Control and Prevention) yang berpusat di Atelanta, AS. Dalam kerjasama tersebut Indonesia menperoleh bantuan reagen yang bernama “riagent primer”, sejenis cairan berfungsi sebagai katalis. Katalis ini gunanya khusus untuk mendeteksi keberadaan Covid-19 yang ada pada spesimen atau sampel yang diambil dari dahak, epitel hidung dan darah orang yang dicurigai (suspek) terinveksi virus corona.
“Spesimen yang sudah diberi larutan primer tersebut, kemudian diproses dengan menggunakan metode sekaligus alat yang diberi nama PCR (Polymerise Chain Reaction),” ujarnya.
Dari hasil bekerja reagen primer dan PCR ini, menurut Muhadjir, akan dapat diketahui apakah dalam spesimen itu ada corona virusnya (Covid-19) atau tidak. Di laboratorium terdapat lebih dari empat puluh PCR, masing masing PCR bisa memproses 60 spesimen sekaligus yang membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Di laboratorium ini, jelas Muhadjir, juga terdapat alat bernama Squencing. Guna alat ini adalah untuk meneliti lebih lanjut mengenai karakter virus. Dengan alat ini dapat diketahui dari mana virus itu berasal, termasuk apabila perilaku dan sifat si virus telah berubah dari asalnya atau bermutasi.
Penjelasan ini sangat elementer, untuk sekedar diketahui mengenai kemampuan Indonesia dalam mendeteksi Covid-19. “Dan alhamdulillah hingga tulisan ini dibuat (27/2/2020) seluruh spesimen yang diteliti, semuanya negatif. Artinya mereka yang suspek, sakitnya bukan karena Covid-19,” ujarnya.