25.1 C
Jakarta

Masjid Tiban Turen, Wisata Religi di Jawa Timur

Baca Juga:

MALANG, MENARA62.COM — Pada hari Ahad (23-02-2020) merupakan hari yang cerah untuk kami melakukan beberapa aktivitas. Pada hari itu, kami mahasiswa/i Program Studi PGSD FKIP Uhamka Jakarta angkatan 2016 melakukan kunjungan studi wawasan ke Masjid Tiban Turen, Malang, Jawa Timur sebagai wujud proses pembelajaran secara langsung ke tempat bersejarah yang berada di Jl. KH. Wachid Hasyim Jl. Anggur No.17, Sananrejo, Kec. Turen, Malang, Jawa Timur. Sebenarnya bangunan ini adalah sebuah pondok pesantren yang bernama Salafiyah Bihaaru Bahri’asali Fadlaailir Rahmah, tetapi isu yang tersebar di masyarakat menjadikan pondok pesantren ini terkenal dengan Masjid Tiban.

Sepanjang sejarah beredar isu bahwa masjid tersebut dibangun oleh jin dikarenakan pembangunannya yang tidak diketahui warga dengan waktu yang cukup singkat, sehingga masjid tersebut dinamakan “tiban” yang berarti “tiba-tiba”. Pada wawancara yang telah kami lakukan kepada salah seorang santri di sana, masjid dan pondok pesantren ini dibangun oleh para santri sebagai tenaga utama dan juga tenaga kerja lainnya.

Di balik kemegahan Masjid Tiban dengan 10 lantai ini, Romo Kyai Ahmad sebagai perintis ponpeslah yang menginstruksikan kepada santri dalam pembangunan masjid ini melalui salat Istikharah yang ia lakukan untuk meminta petunjuk kelanjutan pembangunan Masjid Tiban. Pada tahun 2010 ia wafat dan pembangunan masjid dilanjutkan oleh penerus selanjutnya.

Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia datang setiap harinya ke masjid ini selain untuk beribadah juga untuk mengetahui sejarah masjid dan melihat kemegahannya. Masjid Tiban ini tidak memungut biaya masuk dari pengunjung atau bisa dikatakan gratis dikarenakan masjid ini bukan tempat wisata melainkan sebuah pondok pesantren dan tempat untuk beribadah.

Keberadaan Masjid Tiban Turen ini memberikan peluang yang sangat baik bagi warga disekitarnya untuk berjualan berbagai macam oleh-oleh, para pedagang yang kami jumpai tidak hanya terdapat di kawasan luar masjid tetapi terdapat juga di lantai 8 masjid. Terdapat pula penjual plastik di lokasi tersebut yang habis terjual untuk kebutuhan para pengunjung menyimpan alas kaki karena saat memasuki kawasan masjid tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki.

Itulah ulasan singkat dari kami mengenai keindahan Masjid Tiban Turen yang kami kunjungi dalam kegiatan PKL dan Pengembangan Wawasan PGSD FKIP Uhamka 2020.

Penulis: Mahasiswa PKL kelompok 29 PGSD UHAMKA angkatan 2016
PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Dosen Pembimbing: Erwin, M.Si.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!