JAKARTA, MENARA62.COM–Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah dan Ahmad Dahlan School of Economics menyelenggarakan Kenduri Nelayan, di Jakarta, Kamis (6/4/2017). Acara kenduri ini diawali dengan pembacaan surat Al Maun.
Syafii Latuconsina, dari MPM PP Muhammadiyah mengatakan, semangat Al Maun bagi Muhammadiyah amat mendasar dalam mendorong pemberdayaan dan kepedulian warga Muhammadiyah pada masyarakat yang kurang beruntung.
“Menganjurkan tidak peduli pada mereka yang kurang beruntung ini, sama saja dengan menghardik orang Muslim. Karena itu, kepedulian ini menjadi penyemangat dalam bergerak membangun pemberdayaan masyarakat,” ujar Syafii yang berharap kenduri nelayan ini dapat membangkitkan keputusan ataupun kesepakatan yang bermanfaat bagi semua.
Sebelumnya, Sutia Budi yang menjadi pembawa acara menjelaskan bahwa Kenduri Nelayan ini dilakukan bertepatan dengan hari nelayan nasional.
Sumaryo, pegiat perlindungan nelayan mengungkapkan keprihatinannya pada langkah perundangan yang dibuat pemerintah. Menurutnya, peraturan yang ada malah menghambat kesejahteraan nelayan. “Nelayan justru makin dirugikan,” ujarnya.
Pada acara kenduri nelayan yang dihibur kelompok sanggar Kummis (Kumpulan Mahasiswa Muhammadiyah Insan Seni) dari mahasiswa STIE Ahmad Dahlan ini, para nelayan menyerahkan mandat pada MPM PP Muhammadiyah untuk melakukan pembelaan atas nasibnya yang makin terpuruk karena sejumlah aturan pemerintah yang makin membuat mereka tidak berdaya.