32.5 C
Jakarta

Menengahkan Mereka yang Terpinggirkan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Pandemi COVID-19 berdampak pada berbagai sektor, mulai dari kesehatan publik, ekonomi, pendidikan, hingga sosial budaya. Dampak pandemi COVID-19 paling dirasakan oleh kelompok rentan dan miskin, termasuk kelompok marginal yang tereksklusi akibat stigma atas identitas sosial dan kulturalnya, baik itu karena keterbatasan fisik (difabel), gender, orientasi seksual, isolasi geografis, maupun kepercayaan atau agama. Selama masa pandemi COVID-19 ini, mereka berpotensi menanggung kerentanan ganda.

Pandemi COVID-19 juga berdampak pada kehidupan sosial lebih luas, yaitu munculnya pengetatan kelompok-kelompok sosial berbasis identitas dan geografis, sebagai contoh banyak kampung melakukan lock down, menutup ujung-ujung jalan masuk ke kampung. Dalam situasi tertentu, muncul peningkatan rasa curiga terhadap orang-orang di luar kelompoknya, apakah dia pembawa virus atau bukan.

Pada 5 Agustus 2020 lalu, Program Peduli bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) telah melaksanakan webinar “Belajar dari Kelompok Marginal: Praktik Baik Inklusif di Masa Pandemi” yang mengangkat pembelajaran praktik baik inklusi sosial, dan bagaimana praktik baik tersebut menjadi modalitas bagi komunitas dan desa dalam merespon pandemi COVID-19. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!