LIMAPULUH KOTA, MENARA62.COM– Mewujudkan gerakan dunia World Fit for Children dan Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada 2030 mendatang, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise resmikan Puskesmas Ramah Anak (PRA), Sekolah Ramah Anak (SRA), Kecamatan Layak Anak (Kelana), dan Desa Layak Anak (Dekela) di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (18/04/2017). Keberadaan PRA, SRA, KELANA, dan DEKELA merupakan indikator-indikator dalam mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).
“Saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Bupati Limahpuluh Kota terkait kebijakan Percepatan Pengembangan KLA sebagai perwujudan Kabupaten Limapuluh Kota menuju KLA,” kata Menteri Yohana.
Komitmen ini diharapkan dapat dilaksanakan demi kemajuan anak Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta terlindungi hak-haknya. Mengingat disadari betul bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan kota layak anak. Dibutuhkan pengintegrasian komitmen antara pemerintah, masyarakat, media, dan dunia usaha secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk membuat program yang menjamin pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.
Dengan diresmikannya 12 PRA, 10 SRA, 6 KELANA, dan 9 DEKELA menjadi bukti bahwa semua kebijakan dan program di tingkat kecamatan dan desa di Kab. Limapuluh Kota mengacu pada 24 Indikator KLA. Sehingga diharapkan semua anak di kabupaten ini terpenuhi hak-haknya dan terlindungi dari kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.
Menteri Yohana mengingatkan untuk mendukung terwujudnya KLA, Kab. Limapuluh Kota harus menyediakan akta kelahiran bagi seluruh anak di wilayah ini, mengontrol informasi agar bersifat ramah anak, dan menyediakan ruang publik yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak.