29.2 C
Jakarta

Inilah Dua Dosa Besar yang Disegerakan Balasannya

Baca Juga:

Oleh. Ashari,SIP*

Hati-hati dengan dosa atau kesalahan ini, karena jika kita melakukannya, maka balasan Allah SWT akan kontan di dunia, bahkan tidak berselang waktu lama. Apa itu? Bersandar kepada Hadits shahih riwayat At-Tirmizi, Rasulullah SAW bersabda, “Dua kejahatan yang disegerakan balasannya di dunia adalah zina dan durhaka kepada dua ibu bapak”.

Pertama, Zina, bisa zina mata, zina hati apalagi sampai melakukan hubungan suami istri, maka azab Allah biasanya kontan. Akan dicabut barokah hidup kita. Bahkan dalam kesempatan yang lain dikisahkan, Allah akan memberikan balasan orang zina dengan enam perkara, tiga di dunia dan tiga lagi di akhirat. Yang di dunia adalah hilang keceriaan wajah, pendek umur dan senantiasa dalam keadaan susah. Sedangkan tiga ditangguhkan di akherat adalah kemurkaan Allah, balasan yang buruk dan azab di neraka.

Islam tidak mengenal konsep abu-abu dalam beriman. Artinya, ketika seseorang sedang berzina, di manapun dan dengan siapapun, maka saat itu ia sedang tidak beriman. Laksana kepala tanpa penutup. Islam dia, namun pada saat kejadian itu, imannya sedang runtuh. Itulah sebabnya kadang antara Islam dan iman seseorang tidak sejalan.

Zina hanya akan menghasilkan penyesalan yang panjang. Kenikmatan yang diperoleh sesaat, tidak sebanding dengan derita yang dialami. Baik dirinya maupun pasangan korban. Maraknya kasus pelecehan seksual di kalangan anak-anak yang dilakukan oleh orang-orang terdekat (keluarga, teman) menjadi pertanda bagaimana pelampiasan nafsu syahwat yang bertabrakan dengan koridor agama apapun. Ditambah dengan lemahnya pengawasan orang tua dan lingkungan membuat praktek-praktek semacam itu marak.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tidak ada jalan lain kecuali membentengi diri dan keluarga dengan agama. Dalam Al-quran bahkan sangat jelas, larangan jangan dekati zina. Mendekati saja dilarang apalagi melakukannya. Maka, usaha usaha ekonomi yang dibumbui dengan unsur zina, yakinlah lambat laun akan gulung tikar. Mungkin awalnya terlihat jaya, banyak pelanggan dan sebagainya. Namun karena jauh dari ridha Allah, usaha ekonomi itupun akan jatuh. Apapun bentuk usaha itu.

Bagi kita yang tanpa sadar terperangkap dalam situasi semacam, maka tidak ada kata lain, kecuali taubat dan segera mengejar ampunan-Nya.

Kedua, durhaka kepada ibu bapak. Banyak di antara kita yang menyepelekan orang tua. Abai dan tidak menaruh hormat. Bahkan tidak sedikit yang mengingkari nasab. Menyesal mengapa dirinya dilahirkan oleh orang tua yang jelek, miskin, tidak berpendidikan dan sebagainya. Kalau itu yang terjadi pada kita, maka marilah segera raih ridha orang tua dengan berbuat baik kepada-nya. Berlaku sopan, berkata lembut dan menuruti perintahnya sepanjang tidak untuk menyekutukan Allah SWT.

Dalam surat Luqman ayat 12-19 sangat jelas dan rigit, bagaimana kita harus bersikap kepada keduanya. Bahkan sampai ketika mereka berbeda keyakinan sekalipun, kita tetap harus berbuat baik kepadanya dengan tetap mendoakannya. Apalagi orang tua kita seiman-seagama.

Rasul bersabda, Ridha Allah adalah ridha orang tua dan murka Allah adalah juga karena murka orang tua kita. Maka sudah selayaknya kita buat orang tua kita tersenyum dengan sikap kita. Pengorbanannya tidak dapat ditukar dengan harta benda dan perbuatan baik kita kepada mereka. Dalam surat Al-Ahqaf ayat 15, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua ibu-bapaknya, “ Dalam surat An-Nisa ayat 36, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapakmu, kaum kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangan dekat danjauh, rekan karib dan ibnu sabil serta hamba sahaya.”

Barangkali selama ini kita berusaha, bekerja di rumah atau di kantor/instansi, rasanya selalu mendapatkan batu sandungan tidak henti, maka tidak ada salahnya kita koreksi diri, jangan-jangan selama ini kita sering menyakiti hati orang tua, hingga membuat mereka tidak ridha dengan langkah hidup kita. Yuk, kita cium tangan mereka, kita gapai ridhanya dengan semangat membahagiakannya, baik di dunia, apalagi di akhirat.

Senantiasa kita berdoa sekuat tenaga, agar kita, keluarga dijauhkan dari dua dosa besar yang azab-nya disegerakan oleh Allah SWT. Dengan memperbanyak istighfar kepada-Nya, semoga hidup kita dalam ridha dan genggaman-Nya. Amin

* Penulis, Mengajar di SMP Muhammadiyah Turi Sleman DIY. 

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!