JAKARTA, MENARA62.COM — Faozan Amar, Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia, Senin (11/1/2021) meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dalang dan pelaku teror dan pembakaran pesantren al Furqon di Lamongan Jawa Timur. Pelaku dan dalang pembakaran tersebut, harus ditangkap hingga ke akar-akarnya. Polisi harus bisa membawa pelaku ke meja hijau sehingga mendapatkan hukuman setimpal dan memberikan efek jera.
“Tentu ini sangat memprihatinkan. Apalagi terjadi pada saat bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” ujar Faozan.
Menurut Faozan, teror dan pembakaran Pondok Pesantren Al Furqon di Lamongan Jawa Timur tersebut, terjadi sampai dua kali dalam dua pekan berturut-turut. Pertama, pembakaran terjadi saat menjelang shalat Jumat pada Jumat (1/1/2021). Kedua, pembakaran itu diulangi lagi pada Jumat (8/1/2021) pada jam yang sama, antara pukul 11.00 dan 11.40 menjelang salat Jumat.
Pesantren, menurut Faozan, merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Pesantren, telah memiliki kontribusi nyata dalam mencerdaskan bangsa sejak sebelum Indonesia merdeka hingga hari ini.
“Karena itulah Presiden Jokowi juga menaruh perhatian yang besar terhadap pesantren. Ke depan kita ingin memberikan perhatian kepada pondok pesantren dan para santri dalam rangka pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang akhlakul karimah, yang memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain,” ujar Faozan yang mengutip Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan KH Munif Muhammad, pengasuh Pesantren Girikesumo, di Desa Banyumeneng, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Jumat (19/10/2018).
Jika melihat kontribusi yang besar dari pesantren serta harapan Presiden yang besar terhadap pesantren dan santri, menurut Faozan, maka menjadi aneh dan janggal ada yang melakukan tega melakukan teror dan membakar pondok pesantren.