Oleh : Ace Somantri
BANDUNG, MENARA62.COM – Menegasi kembali, viralnya dinamika penarikan uang milik persyarikatan Muhammadiyah dari BSI sangat memukul perbankan syariah plat merah. Belum berhenti opini berseliweran menghiasi dinding media online, berbagai pendapat dari kalangan masyarakat Indonesia, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah. Apalagi dalam obrolan ringan dipojok-pojok amal usaha milik persyarikatan, menjadi buah bibir yang terus saling bersambung kata dan kalimat membahasa hal ihwal gerak laju aktifitas gerakan dakwah Muhammadiyah yang semakin banyak tantangan. Cerita dan fakta penarikan uang di BSI bagian dari sejarah dinamika seputar dunia perekonomian umat Islam yang akan dicatat dalam perjalanan gerakan dakwah.
Sangat menarik sekali sikap Muhammadiyah terkait penarikan uang di lembaga keuangan perbankan tertentu, banyak pelajaran dan ibroh berharga yang dapat diambil dari peristiwa tersebut. Selain membuat umat kaget, apalagi pihak manajemen perbankan syariah BSI dibuat melongo tak berdaya harus berbuat apa untuk menyikapinya. Umat Islam disadarkan sejak viralnya peristiwa penarikan uang Muhammadiyah diperbankan, luar biasa kekuatan ekonomi umat Islam sebenarnya. Jumlah belasan trilyun yang tersimpan bukan main banyaknya, padahal baru persyarikatan Muhammadiyah yang menyimpan. Tak terbayangkan jikalau dana umat muslim secara keseluruhan dimobilisasi dan dikelola dengan baik dan benar, kehebatan ekonomi umat Islam memberi warna ekonomi dunia. Ibroh yang didapat, nampaknya tidak ada alasan umat muslim Indonesia selalu di identikkan dengan ketertinggalan dari umat lainnya yang terlihat relatif maju di berbagai bidang.
Akhirnya terbuka dan membuka mata umat, kenapa ada pihak-pihak tertentu yang menilai bahwa Muhammadiyah tidak dapat dibeli dengan pendekatan politis-pragmatis dalam konteks apapun. Dua kali menjadi “image sosial” di masyarakat eksistensi keberadaan Muhammadiyah sebagai organisasi terbesar di dunia dalam kepemilikan amal usaha berdasarkan hasil riset dan yang kedua, sekarang Muhammadiyah organisasi sosial terkaya di dunia yang memiliki aset harta hingga puluhan trliyunan rupiah. Di BSI saja dana tersimpan hingga belasan trilyun, kalau pakai pendekatan manajemen aset semakin membuktikan bahwa Muhammadiyah ormas Islam terkaya di dunia yang tidak dimiliki lembaga sosial sejenis. Sehingga wajar, saat ini banyak umat muslim Muhammadiyah baik anggota dan warga yang menjadi simpatisan sangat berharap Muhammadiyah menjadi tumpuan utama gerakan ekonomi umat Islam, khususnya di umat muslim di Indonesia.
Viralnya penarikan uang Muhammadiyah membuat ramai di berbagai media masa termasuk di media sosial, hal itu sebagai bukti bahwa masyarakat peduli dan memiliki kesadaran pentingnya gerakan ekonomi berbasis keumatan. Hari ini sistem ekonomi Indonesia dikendalikan oleh segelintir orang, masa sekelas Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya tidak mampu untuk ikut mengendalikan sistem ekonomi Indonesia. Di sinilah pentingnya nilai trust dan reputasi pengalaman rekam jejak dalam portofolio mengelola kelembagaan yang bergerak dibidang-bidang tertentu, seperti Muhammadiyah memiliki portofolio panjang yang terpercaya dalam menyelenggarakan dunia pendidikan dan kesehatan.
Saat ini umat muslim berharap banyak pada Muhammadiyah menjadi pelopor gerakan ekonomi sektor ril yang dikelola lebih baik dan benar sesuai kaidah-kaidah syari’at Islam sehingga pada kurun waktu tertentu terbentuk ekosistem dunia keuangan syari’ah yang sehat. Hal itu penting disegerakan untuk dirancang, akibat sistem kapitalis yang banyak merusak dan menghancurkan moral manusia. Menjadi rahasia umum, seperti judi bagian dari pola dan model bisnis kapitalis yang harus segera diberantas hingga akar-akarnya, belum lama viral pasangan suami istri terjadi pembakaran jasad suami oleh istri akibat sangat kesal dan marah gegara suaminya kecanduan judi online, padahal pasangan tersebut keduanya pengabdi negara.
Judi atau sejenisnya bagian kecil ekosistem ekonomi ribawi yang merusak sekaligus tidak ada catatan sejarah mensejahterakan, yang terjadi hukum ekonomi rimba “saling memakan antar sesama, siapa yang paling kuat akan memakan yang lemah” berdampak pada realita sosial yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Jadi, tidak ada alasan Muhammadiyah diam tak bergerak memajukan umat dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki. Pelajaran berharga dari kasus penarikan uang persyarikatan Muhammadiyah tidak terbawa pada emosional sesaat, justru menjadi triger bagi persyarikatan membuat kebijakan taktis dan strategis memfasilitasi umat Islam berkomitmen membangun dan menjalankan gerakan ekonomi ril islami secara bertahap yang menyadarkan pentingnya menjalankan syari’at Islam dalam bidang ekonomi atau mua’malah maliyah sesuai kebutuhan hari ini dan esok yang akan datang.
Harapan besar umat Islam saat ini, secara terbuka gestur tubuh umat muslim Indonesia dengan memelas sangat memohon sekali bahwa Muhammadiyah menjadi pelopor gerakan ekonomi berjamaah diberbagai bidang dan sektor ekonomi ril untuk bergandeng tangan dengan semua warna ormas Islam berada dalam lingkup wilayah hukum Indonesia. Sangat yakin, berdiri bersama umat muslim untuk perang melawan ekonomi kapitalis lokal Indonesia secara bertahap. Akan menjadi kekuatan umat muslim dimasa depan, jikalau gerakan ekonomi berjamaah digerakkan secara masif dan kontinyu. Sumber daya yang dimiliki umat muslim Indonesia lebih dari cukup, infrastruktur sosial umat Islam yang berserakan tidak tertata dengan baik, melalui persyarikatan Muhammadiyah ada secercah harapan umat Islam Indonesia akan menjadi rujukan umat muslim dunia dimasa yang akan datang.
Momentum penarikan uang oleh Muhammadiyah harus benar-benar menyadarkan umat muslim di Indonesia, bahwa begitu besar kekuatan uang umat muslim. Hanya ormas Islam Muhammadiyah saja dari satu bank BSI mencapai belasan triliyun, tak terbayangkan jika umat muslim separuhnya saja berkomitmen dan loyal terhadap menjalankan sistem muamalah maliyah Islam akan membangun kekuatan peradaban dunia Islam kembali menjadi pengendali dunia. Bukti dan nyata terlihat mata, jika umat muslim bukan pengendali dunia, berbagai penindasan terhadap umat muslim selalu diam tak bicara. Maka jika umat muslim sebagai pengendali, seluruh kekuatan global akan membawa kebaikan dunia. Termasuk pembelaan terhadap kaum tertindas, baik secara politik, sosial dan ekonomi akan dibantu secara penuh. Hal itu adalah karakater ajaran Islam yang telah diwahyukan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rosul-Nya.
Sudah saatnya, ormas Islam bersatu padu dalam visi keumatan, kebangsaan dan kenegaraan dibawah lokomotif gerakan Muhammadiyah. Keterujian mengelola dalam bidang jasa sosial tak diragukan, pasalnya persyarikatan Muhammadiyah memiliki prtofolio baik dalam penyelenggaraan industri pendidikan dan kesehatan. Maka sangat dimungkinkan, bagi Muhammadiyah dengan sederet sumber daya manusia yang dilahirkan dari kampus-kampus ternama didaerah dari Sabang sampai Mauroke dengan reputasi akademik bertarap nasional dan juga internasional. Bahkan, ada beberapa Universitas yang sudah jauh lebih dahulu mengelola beberapa jenis bisnis barang dan jasa. Begitupun saat ini ada tawaran negara mengelola tambang, hal itu sangat memungkinkan diambil peluang tersebut selama secara regulatif akan memberi manfaat bagi umat. Sebaliknya, apabila hasil kajian lebih banyak madlaratnya bukan saja ditolak, melainkan persyarikatan akan memberikan kritik dan saran untuk kebaikan semua pihak.
Pilar ekonomi untuk umat Islam sudah menjadi tuntutan mendesak dan prioritas, Muhammadiyah segera cepat ambil peran bertindak cepat merancang road map yang sistematis dan terukur dalam kurun waktu yang ditentukan, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Sangat yakin, Muhammadiyah mampu dan dapat membawa gerbong umat muslim keluar dari jeratan sistem ekonomi kapital-liberalis. Atas ridlo-Nya, pada saat waktu yang tepat dan siasat yang bermartabat sistem ekonomi Islami akan bertransformasi menjadi kebijakan utama sistem keuangan negara. Hal itu bukan mustahil, jika ada niat yang tulus untuk kepentingan umat dan mashlahat dunia akhirat. Maka, pemilik alam semesta tidak berat bagi-Nya untuk memberikan jaminan kebaikan sesuai rumusan algoritmanya yang termaktub dalam ajaran yang telah diwahyukan. Aamiin. Yra
Bandung, Juni 2024