26.2 C
Jakarta

Bandwidth Mahasiswa UAD Melebihi Standar Kemenristekdikti

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta telah menyediakan bandwidth bagi mahasiswanya sebesar 32,8 Kbps per pengguna. Kapasitas bandwidth ini 44 kali lebih tinggi dari standar yang telah ditetapkan Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Demikian diungkapkan Rektor UAD Yogyakarta, Dr Kasiyarno MHum pada Laporan Tahunan Rektor 2017 dalam Sidang Senat Terbuka Milad 57 UAD di Kampus 1 Jalan Kapas Yogyakarta, Sabtu (30/12/2017). Pidato Ilmiah disampaikan Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila Farid Moeloek SpM (K).

Lebih lanjut Kasiyarno mengatakan untuk menjaga kualitas jaringan teknologi informasi (TI) di lingkungan UAD dibentuk Biro Sistem Informasi dan Komunikasi (Biskom). “Melalui biro inilah semua layanan berbasis TI di UAD dirancang, dikembangkan dan diimplementasikan,” kata Kasiyarno.

Kapasitas bandwidth saat ini sebesar 800 Mbps dan jumlah mahasiswa sebanyak 24.000, dosen dan karyawan 952 orang. Sehingga kapasitas bandwidth sebesar 32,8 Kbps per pengguna atau 44 kali lebih besar dari standar Kemenristekdikti.

Menurut Kasiyarno, untuk mendukung pengelolaan perguruan tinggi yang efektif dan efisien perlu disediakan sistem informasi . Jumlah sistem informasi UAD meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kini ada 24 sistem informasi.

Tamu undangan yang menghadiri Milad 57 UAD Yogyakarta di Kampus 1 Yogyakarta, Sabtu (30/12/2017). (foto : heri purwata)

Tahun 2017, ujar Kasiyarno, sebagian besar fungsi organisasi yang vital, seperti manajemen informasi akademik, manajemen ruang, manajemen sumber daya manusia (SDM), manajemen transportasi, manajemen aset, keuangan, dan gaji membutuhkan dukungan TI. Semua kebutuhan telah terpenuhi dengan pengadana sistem informasi. “Semua layanan di UAD sudah berbasis TI, mulai dari pendaftaran mahasiswa baru, pembayaran, perkuliahan, bimbingan, sampai dengan wisuda,” ujarnya.

Keberhasilan memanfaatkan TI ini telah mengantarkan UAD memperoleh peringkat 28 perguruan tinggi nasional atau peringkat ketiga di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) versi Webometrics per Juli 2017. Selain itu, UAD juga masuk dalam peringkat 32 perguruan tinggi nasional atau peringkat ketiga di DIY versi 4ICU.

“Penggunaan TI juga memiliki dampak terhadap efisiensi biaya operasional dalam pengelolaan kampus. Di antaranya, optimalisasi penggunaan ruang, transportasi, komunikasi dan operasional kantor,” tandas Kasiyarno.

Selain TI, UAD juga telah membangun jaringan dengan berbagai perguruan tinggi internasional. AUD merintis kerjasama ini mulai tahun 2007, dengan Universiti Sains Malaysia melalui aktivitas seminar.

Kerjasama selanjutnya terus berkembang dengan pesat dan program-program yang dikerjasamakan juga lebih variatif. Hasilnya, sangat membanggakan karena UAD semakin mendapat pengakuan dunia internasional. “Tahun 2017, sudah terjalin kerjasama internasional dengan 119 lembaga yang berasal dari 23 negara. Sebaran negara yang bekerjasama dengan UAD meliputi Australia, Selandia Baru, Asia, ASEAN, Timur Tengah, dan Eropa,” katanya.

Sedangkan bentuk kerjasamanya juga lebih variatif. Di antaranya, student mobility, credit transfer, joint degree, kuliah kerja nyata (KKN) internasional, cultural exchange, joint conference, joint research, visiting lecturers, dan joint supervision in writing thesis.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!