26.3 C
Jakarta

Bertemu Senja di Ogan Ilir

Baca Juga:

Sore mulai berjajar dengan petang. Dua jam perjalanan dari Palembang membuat kami merasa lelah walau sedikit. Sementara senja, masih menunggu matahari berpamitan pada sore dan petang. Tepat pukul 17.00 WIB (Senin, 17/07), tim ekspedisi AD tiba di tempat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ogan Ilir atau biasa disebut OI.

Sayup dan embusan angin sore menyambut kedatangan kami di halaman sebuah bangunan di pinggir jalan raya yang ramai, namun gedung itu terlihat sepi. Di depannya, ada bebrapa papan nama yang menunjukkan dan menjelaskan tentang gedung itu. Lalu-lalang kendaraan di depannya seakan tidak peduli pada kesepian di gedung itu. Kami turun dari mobil dan melangkah dengan pelan menuju gedung dan disambut ramah oleh salah seorang pengurus yang keluar dari gedung.

Tim Ekspedisi AD bersama PDM Ogan Ilir

Kami pun diajak menaiki tangga ke lantai dua dan di sana telah menunggu beberapa orang yang termasuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ogan Ilir. Mereka memulai menyambut tim ekspedisi dengan sapaan dan obrolan hangat seputar OI dan kabar Muhammadiyah di sana. Canda tawa pun tidak luput dari mereka dan kami di sela-sela obrolan sore itu.

Usai mengobrol dan bercanda tawa, kami pun memulai mewawacara mereka yang berada di ruangan itu secara bergantian. Terlihat ekspresi terharu dan bahagia dari mereka saat diwawancara oleh kami di ruangan itu. Mereka menjawab beberapa hal yang ditanya oleh kami dengan jawaban berbentuk cerita.

Semangat dan harapan tidak luput mereka sampaikan pada kami di sela-sela ceritanya. Kami menyimak jawaban-jawaban mereka sembari merekam dan mendokumentasikannya. Hingga sore beranjak perlahan, senja pun mengajak kami melanjutkan perjalanannya. Kami pun berpamitan pada mereka dan mereka menyambut dan melepas kami dengan senyum dan harapan agar bisa bertemu dan berkunjung lagi ke Ogan Ilir.

Mobil operasional Ekspedisi AD saat parkir di depan gedung PDM Ogan Ilir

Ditemani senja yang merah saga, tim ekspedisi dengan dua mobil oranyenya melaju melawan sore menuju perjalanan selanjutnya. Meski senja terus berlalu memasrahkan diri pada malam, kami tetap ceria dengan rasa sedikit lelahnya. Kami menyambut malam dengan perjalanan selanjutnya dan menunaikan salat Magrib di salah satu masjid di Ogan Ilir sebelum melanjutkan ekspedisi selanjutnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!